BENGKALIS - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono menerima audiensi rombongan
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia, Senin 21 Oktober 2024, di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis.
Audensi ini, membahas tentang pemulihan ekosistem mangrove di wilayah Kabupaten Bengkalis. Dengan menerapkan strategi 3M, yaitu memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan.
Strategi tersebut bertujuan untuk memulihkan kondisi mangrove yang rusak, meningkatkan kerapatan mangrove yang kurang optimal.
Diawali dengan pernyataan dari DMPM Specialist BRGM RI Yuni Mustani menyebutkan bahwa Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu wilayah yang memiliki ekosistem mangrove cukup luas di Provinsi Riau. Namun, akibat eksploitasi yang terus menerus, kini kondisinya semakin memprihatinkan.
"Guna mewujudkan upaya pemulihan ekosistem mangrove tersebut, diperlukan perencanaan restorasi yang tepat, dengan didasari data dan informasi yang kuat,"kata Yuni.
Lebih lanjut Yuni mejelaskan, memulihkan ekosistem mangrove merupakan upaya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi dampak perubahan iklim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengedepankan kolaborasi dan sinergitas antar sektor.
"Salah satu langkah kongkret BRGM adalah dengan menggelar sosialisasi perencanaan dan perlindungan ekosistem mangrove di Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, lembaga, perguruan tinggi, dan masyarakat lokal," ungkap Yuni.
Sementara itu Manager PPIU M4CR BRGM Provinsi Riau Muhammad Arif Fachrurozi, menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak.
“Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis harus dilakukan secara bersinergi dengan semua stakeholder, mulai dari kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah (Pemda),” ujarnya.
Lalu Arif menambahkan, dalam sosialisasi tersebut diupayakan membuat Peraturan Desa terkait perlindungan mangrove, agar program BRGM dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
"BRGM berencana melanjutkan rehabilitasi melalui skema pendanaan dari Bank Dunia dengan program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR)," jelas Arif.
Kemudian lanjut Arif, Program M4CR dilaksanakan di empat provinsi prioritas, yaitu Sumatera Utara (Sumut), Riau, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Utara (Kaltara), dengan target rehabilitasi seluas 75.000 ha hingga 2027.
"Kegiatan rehabilitasi mangrove melalui program M4CR akan mulai efektif pada 2025 mendatang. Di Kabupaten Bengkalis, program ini menargetkan rehabilitasi yang akan dilaksanakan di 30 desa," terangnya.
Pada kesempatan tersebut Pjs Kabupaten Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono menyambut baik sekaligus mengapresiasi para pemerhati lingkungan seperti BRGM.
“Kehadiran BRGM adalah dukungan nyata terhadap upaya perbaikan ekosistem mangrove. Dengan adanya dukungan teknis dari BRGM, kami semakin optimis dalam mencapai target rehabilitasi mangrove yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Terkait sosialisasi yang akan difasilitasi oleh BRGM pada November mendatang, Pjs Bupati meminta kepada BRGM agar merencanakan kegiatan yang efektif, tepat waktu dan melakukan koordinasi yang lebih intens, tegasnya.
Turut hadir mendampingi Pjs Bupati Bengkalis dalam audiensi tersebut, Sekretaris Daerah Bengkalis dr Ersan Saputra TH, Plt.Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan H Khairi Fahrizal, Kepala Bappeda Rinto, Kadis DLH Basuki Rahmad, Kadispora Edi Sakura, Kadis DPMD Ismail, Kadis Perkimtan Supardi, Kabag Kerjasama Dian Rachmadhany, Asisten Pendidikan Lingkungan PPIU M4CR Riau, Ilfan, Admin PPIU Riau, Ibtihal Nabilah dan undangan lainnya.#DISKOMINFOTIK.