Pencarian

MTQ Perdana Bathin Solapan Resmi Dibuka Bupati Bengkalis

BATHIN SOLAPAN - Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-I tingkat Kecamatan Bathin Solapan resmi dibuka Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Selasa 21 April 2018 malam, di halaman Pasar Sultan Syarif Kasim Desa Tambusai Batang Dui.

Pembukaan Pelaksanaan MTQ tersebut ditandai dengan menekan tombol serinei oleh Bupati Bengkalis bersama Ketua LPTQ Provinsi Riau dan para tamu undangan lainnya.



Dalam sambutan Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, MTQ merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka menjaring para Qori dan Qori’ah yang selanjutnya akan mengikuti MTQ di tingkat Kabupaten dan naik ke tingkat Provinsi.

selain itu sambung Amril, dengan kegiatan MTQ ini diharapkan gezzah islam yang kembali menggeliat dan terlihat  di kalangan masyarakat sehingga alquran betul-betul lekat pada diri masyarakat dan dengan sendirinya prilaku masyarakatpun akan terarah menuju prilaku yang qurani.

"Harapan kami kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial atau bahkan pelaksanaan program santri tahun akhir semata. MTQ adalah momentum yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat keislaman dan semangat persatuan umat islam yang saat ini sedang mengalami masa krisis, di mana alquran hanya sebatas ditenggorokan, belum menyentuh qalbu,"harap Bupati Amril.



dikatakan Amril, MTQ kecamatan Bathin Solapan yang perdana ini mengusung tema “mari kita jadikan al- quran sebagai panduan umat islam dalam meraih keimanan dan ketaqwaaan” maka setiap penyelenggaraan MTQ seperti ini, sepatutnya mampu untuk senantiasa memperbaharui dan memantapkan niat, bahwa menyelenggarakan MTQ adalah dalam rangka ibadah, karena yang di musabaqah kan adalah kalam dan firman Allah SWT. disadari penyelenggara MTQ senantiasa diarahkan pada upaya menumbuhkan kecintaan dan menggairahkan masyarakat untuk senantiasa mempelajari dan memahami al -qur’an serta mengamalkan al qur’an  sebagai petunjuk dan pedoman hidup.



ditambahkan orang nomor satu kabupaten bengkalis, sungguh keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syi’ar keagamaan. tanpa mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai - nilai manfaat dan kemaslahatan yang menyertainya. pemahaman dan kesadaran inilah, yang perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat.

"Perlu kami sampaikan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai qur’ani," tutup Amril.
 

Tim Redaksi