BENGKALIS - Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Keterampilan Tata Rias Pengantin Muslim Modifikasi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Seroja Kabupaten Bengkalis secara resmi ditutup hari ini. Jumat, 31 Oktober 2025.

Acara penutupan ini sekaligus menjadi momen evaluasi atas capaian program yang berjalan selama satu bulan penuh berlangsung sejak 1 hingga 31 Oktober 2025.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, yang bertujuan mencetak wirausaha baru di bidang kecantikan.

Pimpinan LKP Seroja, Titin Agustina menyampaikan bahwa program ini diikuti oleh 25 peserta dengan total 150 jam pelajaran. Materi yang diberikan meliputi Pembelajaran teori dasar dan etika profesi,
Praktik tata rias pengantin muslim modifikasi. Pelatihan kewirausahaan dan digital marketing. Pelaksanaan job order dan uji kompetensi internal serta Pendampingan rintisan usaha.

Titin menekankan bahwa program ini telah memberikan kontribusi nyata. Peserta tidak hanya mendapatkan teknik tata rias, tetapi juga membangun mental dan strategi sebagai pelaku usaha.
"Sebagian besar peserta bahkan telah menerima pesanan layanan dari pengantin, yang mendorong terciptanya wirausaha baru di masyarakat," ujarnya.
Titin juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Dinas Pendidikan dan mitra usaha. Hadir dalam penutup ini Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Mariana didampingi
Kepala Seksi Kurikulum dan Pengembangan Karakter, Mardiana serta Penggiat UMKM Owner Ayla Decoration dan Rumah Rias Pengantin Fitri.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Mariana menutup kegiatan ini secara resmi sekaligus menyampaikan pesan-pesan penting bagi peserta.
Mariana mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dengan baik. Ia mengingatkan bahwa nilai dalam sertifikat bersifat relatif. Yang terpenting adalah kemampuan peserta dalam menerapkan ilmu di lapangan.
"Pelatihan ini adalah tahap awal, pengalaman awal, sebagai dasar bagi peserta dalam meniti karir dan membuka lapangan kerja baru," tutur Mariana.
Beliau menekankan pentingnya kesungguhan hati dan mental yang kuat untuk menjadi wirausaha sukses.
"Untuk menjadi wirausaha yang sukses itu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Memerlukan kesempurnaan dan kesungguhan hati," pesannya.
Seorang wirausaha, lanjutnya, harus memiliki jiwa kreatif, berani, dan mandiri. Mereka tidak boleh diam, baik dalam pikiran maupun perbuatan. Gagasan-gagasan baru harus terus muncul demi mendapatkan peluang dan perhatian dari pelanggan.
"Jika mentalnya lemah, takut mengambil risiko, atau ragu-ragu, itu akan sulit menjadi wirausahawan. Jiwa yang demokratis, kreatif, berani, dan mandiri adalah kunci untuk menyukseskan suatu usaha agar bisa bertahan dan berkembang," tutup Mariana.
.jpg)
Dalam pelatihan ini peserta asal Kecamatan Bukit Batu, Tengku Yuriska keluar sebagai peserta terbaik. Yuriska yang lahir 10 April 2002 di Talang ini berhasil mengungguli peserta pelatihan lain dengan hasil makeup terbaik.#DISKOMINFOTIK
