Pencarian

Finalis KTIQ dan KTIH Tampil Maksimal Presentasikan Karya Tulis di Depan Dewan Hakim

BENGKALIS - Sebanyak 12 finalis Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-43 Tingkat Provinsi Riau Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Quran (KTIQ) dan Cabang Karya Tulis Ilmiah Hadis (KTIH) tampil penuh semangat dan percaya diri saat mempresentasikan karya tulisnya.

Karya tulis dipaparkan di hadapan 10 dewan juri babak final yang dipimpin Ketua Dewan Hakim Prof. Dr. H. Alaiddin Koto. di Gedung Pustaka IAIN Datuk laksemana. Rabu, 2 Juli 2025.

Peserta yang tampil di babak final ini mendapat waktu 5 menit untuk mempresentasikan karya tulisnya, 10 menit untuk menjawab pertanyaan dewan hakim.

KTIQ adalah cabang lomba yang fokus pada penulisan karya ilmiah yang menggali dan mengeksplorasi kandungan Al-Quran dalam konteks kehidupan. Sedangkan KTIH membahas tentang hadis, yaitu perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber ajaran Islam.

Berikut ini judul karya tulis yang disampaikan finalis cabang KTIQ.

Pertama, Tarbiyatul Jinsiyah: Ikhtiar Menangkal Distorsi Relasi Keluarga. Kedua, Parenting Qur'ani Sebagai Strategi Pencegahan Stunting Sejak Dini. Ketiga, Pengembangan Industri Batik Batik Bono Berbasis Ekonomi Ekonomi Kreatif dengan Sistem Bagi Hasil Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Keempat, Reaktualisasi Nilai Asa dan Asuh Budaya Melayu Perspektif Alquran: Membangun Keluarga Tangguh Di Era Modern. Kelima, Affiliate Marketing Sebagai Strategi Menjemput Puncak Demografi dengan Model Bisnis Abdurrahman Bin Auf. Keenam, Kelapa dan masjid kebangkitan ekonomi umat dari akar hingga kebermanfaatan.

Sedangkan untuk finalis KTIH, berikut judul karya tulis yang dipresentasikan.

Pertama, Ketahanan Pangan Berbasis Ekoteologi Perspektif Hadits: Solusi Islam Terhadap Krisis Pangan Nasional. Kedua, Tarbiyyah Jinsiyyah Upaya Menangkal Fenomena Inces di Era Digital. Ketiga, Komunikasi Efektif Perspektif Hadits: Upaya Preventif Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Keempat, Studi Analisis Tentang Revitalisasi Lahan Terlantar Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Perspektif Hadits. Kelima, Konsep Swasembada Pangan Perspektif Sunnah Sebagai Ikhtiar Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Geopolitik Iran Israel. Keenam, Peran Ayah Dalam Ketahanan Keluarga: Kajian Hadis Atas Fenomena Fatherless. #DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi