Pencarian

Bahasa Melayu dan Tulisan Jawi: Jejak Sejarah dalam Bahasa Indonesia

Akar Sejarah Bersama

Bahasa Melayu dan bahasa Indonesia memiliki akar sejarah yang sama, berkembang dari bahasa Melayu Kuno yang digunakan sejak abad ke-7 di wilayah Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu. 

Pada masa kerajaan maritim Sriwijaya, bahasa Melayu Kuno berfungsi sebagai lingua franca di seluruh Nusantara, digunakan dalam perdagangan, hubungan diplomatik, dan penyebaran agama Islam. Batu bersurat seperti Kedukan Bukit dan Talang Tuo membuktikan penggunaan bahasa Melayu Kuno dalam bentuk tulisan .

Seiring berjalannya waktu, bahasa Melayu berkembang menjadi bahasa yang dipakai secara luas di wilayah Asia Tenggara. Bahasa ini menerima pengaruh dari berbagai bahasa lain seperti Sanskrit, Arab, Portugis, dan Belanda. 

Pada tahun 1928, melalui Sumpah Pemuda, rakyat Indonesia sepakat untuk mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa penyatuan, yang diambil dari bahasa Melayu dengan beberapa pengubahsuaian untuk mewajarkan penggunaannya dengan realitas sosial dan politik Indonesia .

Tulisan Jawi: Warisan Budaya yang Mendalam

Tulisan Jawi adalah bentuk penulisan yang diadaptasi dari aksara Arab, digunakan secara luas di kawasan Melayu, termasuk Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Thailand selatan. Tulisan ini mulai muncul sekitar abad ke-14 dan berkembang pesat seiring dengan penyebaran agama Islam di Nusantara. 

Ia berfungsi bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai cara penting untuk mengekspresikan bahasa Melayu dalam berbagai konteks agama, budaya, dan sastra, serta memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya masyarakat Melayu.

Aksara Arab yang mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan bunyi dan struktur bahasa Melayu memiliki hubungan erat dengan asal-usul tulisan Jawi. Kedalaman Islam dan pengaruhnya terhadap masyarakat Melayu, di mana bahasa Arab digunakan secara luas dalam urusan keagamaan dan pendidikan, menyumbang pada pengenalan sistem tulisan ini. 

Tulisan Jawi menjadi cara untuk menyampaikan ajaran Islam dan merekam karya sastra serta sejarah dalam bahasa Melayu, menciptakan hubungan antara bahasa, agama, dan budaya di kawasan tersebut .

Penulis : Taufiq Khurrohman (202403015). Mahasiswa ISNJ Bengkalis, Jurusan Akuntansi Syariah

Tim Redaksi