PEKANBARU - Wakil Bupati Bengkalis Dr. H. Bagus Santoso menyampaikan persoalan abrasi dan narkoba yang terjadi di Kabupaten Bengkalis saat mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri tahun 2024, di Pekanbaru, Jum'at, 8 Maret 2024.
Wabup Dr. H. Bagus Santoso menjelaskan, abrasi pantai di Pulau Bengkalis khususnya di sepanjang pantai bagian utara dari Desa Prapat Tunggal sampai ke Desa Teluk Pambang sangat mengkhawatirkan. Pada kurun waktu 26 tahun terakhir telah terjadi abrasi di Pulau Bengkalis dengan laju abrasi rata-rata 59 ha/tahun.
Pemkab Bengkalis terus menangani abrasi seperti penanaman dan rehabilitasi hutan mangrove serta pembangunan turap pengaman tebing pantai.
Namun lanjutnya, mengingat luas daerah yang mengalami abrasi dan lokasi yang sangat luas dan terpencar, diperlukan kerjasama pemerintah provinsi dan pemerintah pusat baik dari segi pendanaan, dukungan tenaga ahli serta aplikasi teknologi yang sesuai dengan karakteristik pantai Kabupaten Bengkalis.
"Pemkab Bengkalis telah berusaha melakukan penanggulangan abrasi dengan membangun infrastruktur pengaman pantai. Luas yang terdampak abrasi kritis sebesar 179 km, kami pemerintah daerah baru bisa mengatasi sekitar 37 km, untuk membangun 1 km memakan biaya sebesar, 10 milyar, maka kami butuh 2,8 triliun untuk membendung negeri kita supaya tidak hanyut ke laut,” ungkap Bagus.
Di sisi lain, sambung Bagus, Bengkalis juga mengahadapi peredaran narkoba dan perlu perhatian yang sangat serius.
"Bahaya narkoba benar-benar sudah menjadi ancaman serius bagi generasi bangsa. Untuk itu kami berharap ada sinergisitas sehingga bisa bersama sama mengatasi narkoba," harapnya.
Menanggapi penjelasan Wabup Bagus Santoso, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan mengungkapkan, pihaknya sedang merumuskan konsep penanganan abrasi dengan bersinergi bersama Polri, apakah dengan membentuk Satgas atau kebijakan. Di sisi lain TNI juga siap melakukan penanaman mangrove bersama seluruh elemen masyarakat seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Plh Sekda Provinsi Riau Indra mendukung upaya Pemkab Bengkalis untuk meminta semua pihak khususnya pemerintah pusat dalam mengatasi abrasi. Mengingat besaran anggaran pembangunan pemecah cukup besar.
Menanggapi soal peredaran narkoba di Kabupaten Bengkalis, Wakapolda Riau, Brigjen Pol K. Rahmadi, menerangkan, harus saling berkomunikasi karena narkoba masuk pada waktu-waktu tertentu, dengan saling berkomunikasi maka selanjutkan berkolaborasi melakukan operasi guna membatasi, mengurangi dan memberantas narkoba.
Senada dengan Wakapolda Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi juga akan memperluas wilayah operasi terbang sehingga bisa memantau dari udara kemudian pemantauan kapal serta mengawasi jalur perbatasan laut.#DISKOMINFOTIK