BENGKALIS - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis menggelar Forum Bicara Ekonomi Melayu Bengkalis dan Selat Melaka Pusat Perdagangan Ekonomi Melayu
Pembicara atau narasumber dari Forum Bicara pada hari ini yaitu Dr. Khodijah Ishak selalu Ketua STIE Syariah Bengkalis,Dr. Muhammad Rizal Akbar Dosen IAI Tafaquh Fiddin Dumai, Dr. Sri Rahmany, Wakil Ketua lll STIE Syariah Bengkalis.
Acara ini dibuka langsung oleh Ketua STIE Syariah Bengkalis Khodijah Ishak sekaligus menjelaskan materi dari Acara tersebut dan kegiatan ini berlangsung di Aula STIE Syariah Bengkalis, Sabtu 24 Juni 2023
Khodijah mengatakan Bengkalis merupakan daerah di bawah penguasaan kerjaan Melaka. Pada masa pemerintahan Mansyur Syah telah mengirim Bendahara Tun Perak Ke Bengkalis dalam Upaya memperluas penguasaan kerjaan Melaka bagian dari pesisir pulau Sumatra. Tambang emas dan timah yang berada di pedalaman Sumatera, di hulu sungai Siak yakni di Petapahan, Kabun, Kota Rena, Tapung dan beberapa daerah sekitarnya membawa keuntungan besar bagi Bengkalis. Emas dan timah dibawa melalui Sungai Siak untuk didagangkan menggunakan kapal-kapal yang akan singgah di Pelabuhan Bengkalis, baik untuk diperdagangkan di Bengkalis atau dibawa selanjutnya ke Melaka maupun Johor atau destinasi lainnya.
Khodijah juga menegaskan pada sambutannya bahwa sumber emas dan timah yang ditemukan di hulu Sungai Siak yang diperdagangkan di Bengkalis menyebabkan Bengkalis semakin terkenal dan ramai dikunjungi pedagang dari berbagai negara. Bengkalis juga terkenal sebagai pusat ikan terubuk dan garam dan pusat pengumpul komiditi lain seperti lada hitam, kain dari India serta candu yang menyebabkan kerajaan yang menguasai Bengkalis memiliki keuntungan yang besar. Bahkan keunggulan Bengkalis dan Melaka digambarkan oleh penjajah Barat sama pentingnya menguasai Melaka kerana kedua daerah ini berada pada posisi yang strategis sebagai pusat perdangan dunia.
Dilanjutkan narasumber kedua, Sri Rahmany menjelaskan tentang Selat Melaka Jalur Perdagangan Dunia. "Mengapa dikatakan begitu karena Melaka merupakan perairan dikawasan Asia tenggara yang menghubungkan jalur pelayaran antara Sumatera Hindia dan Pasifik", Pungkas Wakil Ketua lll tersebut l.
"Sebagai Bukti dari Selat Melaka sebagai Jalur dalam perdagangan dunia yaitu ada sekitar 400 pelabuhan dan 700 buah kapal yang bergantung pada Selat Melaka, karena jalur ini merupakan jalur utama sejak masa awal peradaban manusia di Nusantara", lanjutnya.
Dan alasan mengapa Selat Melaka menjadi tempat strategis perdagangan karena selat Malaka merupakan jalur utama menghubungkan antara timur dan barat, Selat Melaka adalah rute terpendek yang menghubungkan tugas wilayah yaitu Nusantara, Tiongkok dan India serta pelayaran melalui Selat Melaka memiliki lebih sedikit resiko dan perlu lebih sedikit dana.
Dan pembicara terakhir Rizal Akbar dalam tajuknya menjelaskan mengenai Etnis dan perdagangan Awal Selat Melaka yang merangkup didalam yaitu suku Melayu, Batak,Minang, akit, dan pedalaman. "apakah etnis ini hadir begitu saja tidak karena etnis ini mempunyai beberapa bagian yang semuanya menyatu dalam jalur perdagangan, dan Jalur sutra adalah salah satu jalur perdagangan dunia yang berasal dari peradaban Tiongkok yang menghubungkan antara barat dan timur. Yang menjadi bawaan dalam jalur ini adalah damar, madu, rotan, dan Barus", jelasnya.
"Kenapa Melayu menjadi pusat perdagangan karena Melayu pada saat itu dikatakan sebagai melayu modern yang memiliki bahasa pengantar didunia seperti arab jawi dan orang Bengkalis pada saat itu disebut sebagai orang Selat yang mendapat kedudukan pertama pada masa kerajaan Melayu pada abad ke-18", penutup nya.##DISKOMINFOTIK