RAMADAN, IDUL FITRI DAN METAMORFOSIS DIRI

Teks foto: Kadis Kominfotik Kabupaten Bengkalis

Alhamdulillah. Kita bukan hanya dipertemukan dengan Ramadan 1441 H.

Tetapi juga masih diperbolehkan bersua hari yang fitri, hari kemenangan, 1 Syawal 1441 H.

Dan, kita dapat pula menyampaikan kalimat minal ‘aidin wal-faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Baik itu melalui lisan atau bahasa tulis, bahkan keduanya.

Serta, tetap bisa bersilaturahmi meskipun hanya secara virtual. Memanfaatkan jaringan internet.

Puasa Ramahan merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif.

Puasa juga memotivasi diri untuk melakukan semua bentuk kebaikan dan amaliyah positif.

Sabtu petang, 23 Mei 2020, bersamaan 30 Ramadan 1441 H.

Bersama lantunan gema takbir, tahlil, dan tahmid, Ramadan 1441 H, sudah berlalu.

Bulan pendidikan dan penempaan kualitas diri tersebut, telah pergi ‘tuk selamanya.

Tak akan pernah kembali walau sesaat, meskipun orang banyak memintanya dengan sangat.

Sebagai “pesantren”, Ramadan memang merupakan bulan untuk memetamorfosis diri.

Yakni, supaya telur yang telah menjadi ulat ketidakbaikan yang sebelumnya menjadi sifat seseorang, berubah wujud menjadi kupu-kupu kemaslahatan.

Lalu, ianya tak sebatas terbang dengan dua sayap yang indah. Namun juga ikut membantu proses penyerbukan atau polinasi.

Muara akhirnya, agar keindahan-keindahan juga tercipta di tempat lain. Supaya ikut ambil bagian dalam proses mereproduksinya.

Akankah Ramadan 1441 H yang berlalu berkontribusi dalam mentransformasi diri kita menjadi pribadi-pribadi yang menang. Menjadi insan-insan yang kembali ke fitrah?.

Atau hanya sebagai tempat penyepuhan argentum atau perak menjadi emas imitasi, yang dengan sangat cepat kembali ke habitat asli.

Sebatas imitasi yang bakal segera balik lagi ke watak sejati, meskipun “kilaunya” di hari raya Idul Fitri 1441 H, mengalahkan emas murni.

Tentunya, semoga tidak! Meskipun mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit dari merebutnya.

Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H. Minal ‘aidin wal-faizin. Mohon maaf lahir dan batin.

Wallahualam bishawab! #####

Duri, Kamar 104, Surya Hotel


Berita Lainnya