Pencarian

Johan Saimima: Putra Sakai, Lolos Paskibra Kabupaten Bengkalis dan Impikan Jadi Polisi

PRESTASI membanggakan diraih Putra asli Suku Sakai, Johan Saimima. Berkat kegigihannya, Siswa SMK Negeri 2 Mandau ini lolos sebagai salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2019.

Keberhasilannya ini bukan saja membanggakan orang tuanya, tapi juga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

Berasal dari keluarga Petani, Johan punya semangat dan tekad yang kuat. Terbukti, upayanya untuk menggapai mimpi menjadi anggota Paskibraka itu terwujud.

Melalui proses seleksi yang ketat, anak kedua dari pasangan Taruli Sakai dan Kurnia ini melenggang ke tingkat Kabupaten Bengkalis.

Di rumah sederhana di Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan, Johan dan keluarganya menetap. Ayahnya, Taruli Sakai mengaku sangat bangga akan keberhasilan buah hatinya.

Baginya, kehidupan sederhana mereka lah yang telah menggembleng Johan menjadi anak yang kuat dan memiliki keinginan tinggi untuk meraih apa yang diinginkannya. Salah satunya adalah masuk ke tim Paskibra.

Torehan prestisius itu diraih Johan bukan semata-mata dengan mudah. Dia telah mengikuti seleksi mulai dari sekolah hingga tingkat Kecamatan.

"Sebagai orang tua, kami sangat bangga," kata Taruli (44), ayah Johan.

Johan bukan siswa yang tinggal di kota. Dia hanya anak petani dari kalangan suku sakai yang tinggal di pinggiran kebun sawit dan memanfaatkan kekayaan alam untuk hidup. 

Namun dia memiliki kriteria yang dibutuhkan tim seleksi, dengan tinggi tubuhnya yang mencapai 177 centi meter di usianya 17 tahun.

Orang tua Johan yang hanya menamatkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar itupun haru ketika anaknya dinyatakan lulus oleh panitia sebagai anggota Paskibra Kabupaten Bengkalis.

Selama kurang lebih sebulan, sejak 23 Juli 2019 Johan Saimima bersama rekannya satu sekolah, Jesika berangkat menyeberang selat menjalani masa latihan dan karantina di daratan seberang, Pulau Bengkalis.

"Saat itu dia masih PKL (Praktek Kerja Lapangan-red), lalu dapat info untuk seleksi dan akhirnya lulus," ungkap Taruli Sakai.

Anak yang Ramah Ingin Jadi Polisi

Taruli Sakai pun menceritakan bahwa anaknya yang memiliki cita-cita menjadi seorang Polisi itu memiliki talenta dibidang olahraga. Namun, keterbatasan ekonomi membuat ia sedikit down untuk menggapai cita anaknya tersebut.

Sebagai warga Sakai yang oleh sebagian orang masih "dipandang sebelah mata", Taruli akan berupaya agar anaknya tersebut dapat membanggakan keluarga dan masyarakat kelak. Mewujudkan impiannya menjadi seorang Polisi. 

Di sekolah, Johan merupakan siswa yang ramah dan aktif dalam kepengurusan organisasi. Salah satunya ialah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan Pramuka.

Kepala SMK Negeri 2 Mandau, Miswardi, mengaku bangga terhadap siswanya itu. Sekolah tempat Johan menimba ilmu di jurusan Multimedia itu mendidiknya menjadi pribadi yang aktif dan kreatif.

Keberhasilan Johan itu juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa Bumbung, tempatnya bermukim.

Kepala Desa, Amiruddin turut mengapresiasi warganya. Sebagai Putra asli Suku Sakai juga, Amir berharap pemuda di daerahnya dapat membawa dampak positif yang menular melalui prestasi hebat.

"Semoga ini menjadi motivasi buat anak tempatan untuk berprestasi, " kata Amir didampingi Paman Johan, Firdaus Saputra. 

Bumbung, merupakan Desa induk di wilayah Kabupaten Bengkalis daratan yang kini sudah mekar menjadi 4 desa. Wilayah itu notabene-nya dihuni oleh penduduk Suku asli Sakai (Proto Melayu).

Suku Sakai kini terbukti telah melahirkan banyak tokoh hebat. Bahkan sudah ada yang menjadi Kepala Desa, Anggota DPR, Pengusaha, Pengacara, TNI, Polisi hingga Aparatur Sipil Negara. #

Penulis: Panji Achmad Suhada 

Tim Redaksi