BENGKALIS - Innalillahi wainna ilaihi raji'uun. Berita duka datang dari Mina, Mekkah, Arab Saudi. Supeni bin Yahkun Barnawi (69) warga Desa Bangun Sari, Kecamatan Bantan, dikabarkan meninggal dunia di tanah suci, pada Rabu 22 Agustus 2018 pukul 06.10 Waktu Arab Saudi (WAS)
Jamaah Haji yang yang sebelumnya tergabung kloter 8 Embarkasi Hang Nadim Batam ini, meninggal dalam tenda jamaah, maktab 47. Saat itu almarhum tengah melaksanakan mabit.
Seperti diketahui, mabit adalah berhenti sejenak atau bermalam untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan melontar Jumrah yang merupakan salah satu wajib ibadah haji mabit dilakukan 2 tahap di 2 tempat yaitu di Muzdalifah dan di Mina. Dari hari pertama sampai terakhir dari mabit di Mina ini adalah melontar ketiga jumrah Ula, Wusta dan Aqabah.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin mendengar berita duka mengenai warganya yang wafat di tanah suci, langsung menyatakan turut berduka cita atau belasungkawa.
“Atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami mengucapkan belasungkawa dan dukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya jamaah haji bernama Supeni bin Yahkun,” ungkap Amril Mukminin.
Amril mengajak seluruh warga Negeri Junjungan untuk mendoakan agar segala amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan menjadi haji mabrur. Kepada pihak keluarga yang ditinggal, agar mengikhlaskan dan tabah menerima keputusan Sang Khalik.
Amril juga mengajak seluruh umat Islam di Kabupaten Bengkalis untuk mendoakan agar jamaah haji yang saat ini masih berada di tanah suci, senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan. Sehingga dapat melaksanakan seluruh rukun haji dengan sempurna. Serta kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal’afiat dan memperoleh haji mabrur dan Mabrurah.
Informasi yang dihimpun dari Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) disebutkan, warga RT 06 RW 01, Desa Bantan Sari itu, sebelum meninggal tepatnya sekitar pukul 02.00 dinihari mengeluh sesak nafas. Mendapat informasi tersebut, petugas kesehatan langsung mengambil langkah cepat melakukan pemeriksaan.
“Pada saat diperiksa, tensi almarhum turun. Setelah dilakukan perawatan dan penanganan, kondisinya mulai membaik. Bahkan tensi kembali normal,” ungkap TKHD dr Febri Arma, melalui layanan WhatApps.
Namun setelah menunaikan shalat subuh, kondisi almarhum saat itu mulai menurun dan tak sadarkan diri. Lantas petugas kembali melakukan pertolongan, namun sekitar pukul 06.10 WAS nyawa JH atas nama Supeni bin Yahkun Barnawi tak bisa tertolong. #DISKOMINFOTIK