BENGKALIS – Bertujuan untuk mencetak kader ulama dan guru tahfidz di Kabupaten Bengkalis, Yayasan Manara Nusantara Bengkalis, memperkenalkan 35 calon santri yang akan berangkat mondok pesantren di Pulau Jawa.
Perkenalan itu dilakukan bersamaan dengan kegiatan Zikir dan Tabligh Akbar yang diselenggarakan Yayasan Madani Nusantara Bengkalis, bekerja sama dengan Majlis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama (NU), Badan Otonom NU seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, PMII dan Pergunu. Kemudian Komite Nasional Pemuda Indonesia, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis, yang diselenggarakan di Masjid Agung Istiqomah, Jumat 11 Mei 2018.
“Insya Allah santri-santi ini akan berangkat ke tanah Jawa di minggu ke tiga bulan syawal mendatang. Meski memang belum terlihat gambaran mengenai biaya keberangkatan para santri, namun kami yakin berkat tangan-tangan dermawan masyarakat Kabupaten Bengkalis, semua ini akan dapat terealisasi untuk memberikan bantuan bagi anak-anak kita yang akan digembeleng di sejumlah Pondok Pesantern di Pulau Jawa,” tutur Ketua Yayasan Madani, Suyendri.
Harapan untuk memiliki satu kader ulama di tiap-tiap desa ini, lanjutnya, bekerja sama dengan MUI Kabupaten Bengkalis, yang saat ini dipimpin oleh Buya Amrizal, yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Namun di tahun 2018 ini, tingkat keinginan anak-anak maupun orang tua sangat tinggi, sehingga jumlah calon santri jauh dari perkiraan yang sebelumnya hanya ditargetkan 15 orang, namun ternyata mencapai 34 orang.
“Memang dari 35 calon santri ini terdapat juga keluarga yang mampu untuk membiayai anak mereka secara mandiri, namun tidak sedikit dari itu keluarganya tidak mampu, tetapi tekad dan keinginan sang anak sangat tinggi. Maka kita sangat berterima kasih kepada para dermawan yang sudi membantu anak-anak kita ini untuk membiayai sekolahnya di Pulau Jawa,” sebut Suyendri.
Suyendri mengaku, sejauh ini dalam kurun waktu 3 tahun program mengirimkan santri ke Tanah Jawa, Yayasan tidak memiliki modal secara materi dalam membiayai keberangkatan maupun bekal selama menimba ilmu pada kader ulama dan guru tahfidz di Pulau Jawa. Namun, memodalkan keyakinan dan mengharap pertolongan Allah SWT, dan berkat orang-orang yang peduli dan mau meyisihkan hartanya, program ini tetap berjalan.
“Mudah-mudahan Allah mempermudah niat baik ini dan mengetuk pintu hati seluruh kaum muslimin khususnya di Kabupaten Bengkalis untuk menyumbangkan hartanya dalam membantu membiayai para santri kita mendalami ilmu agama,” harapnya.
Beliau juga mengatakan, di bulan Syawal 1439 Hijriyah mendatang, Yayasan juga akan melakukan peletakan batu pertama untuk membangun Pondok Pesantren di Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis. Tentunya hal ini juga membutuhkan uluran tangan-tangan ‘dingin’ para dermawan agar ‘wadah’ kader generasi Islam di kabupaten Bengkalis tersebut dapat terealisasi dengan segera.
“Bagi bapak dan ibu yang ingin melihat silahkan besok dating ke Desa Sungai Alam, dan bila ada kelebihan rezeki, kami juga sangat berterima kasih atas kedermawannya untuk membantu pembangunan pondok pesantren yang kita impikan,” tutupnya. #DISKOMINFOTIK