Wirid Pengajian Bulanan Pemkab, ASN Diingatkan Soal Kematian

Teks foto: Ustadz H Edi Azhar, ketika memberikan tausiah, kepada ASN Kebupaten Bengkalis, pada Wirid Pengajian Bulanan, di Masjid Agung Istiqomah Bengkalis, Kamis, 22 Februari 2018.

BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, menggelar Wirid Pengajian Bulanan di Masjid Agung Istiqomah, dengan menghadirkan Ustadz H Edi Azhar, S.Ag, M.Pd.I, dari Pekanbaru, Kamis, 22 Februari 2018.

Pengajian yang turut dihadiri Bupati Bengkalis, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), H Heri Indra Putra ini sebelumnya, diselenggarakan Solat Taubat, Solat Sunah Dhuha dan Solat Tasbih secara berjamaah, yang dipimpin langsung Imam Masjid Agung Istiqomah, Zulkifli, S.Pd.I.

Usai melaksanakan tiga rangkaian solat ini, dalam durasi sekitar 50 menit, Ustadz H Edi Azhar, memberikan tausiah keagamaan, dengan pokok pembahasan mengingat kematian.

“Nabi Muhammad SAW, mengingatkan kita semua untuk perbanyak mengingat kematian. Karena orang yang banyak mengingat mati, maka Inshaa Allah akan menjadi lembut hatinya dan Inshaa Allah diberikan kemudahan dalam kematiannya,” terang Ustadz Edi, memulai tausiahnya.

Dalam cerahmahnya, Ustadz juga mengingatkan untuk selalu mempersiapkan diri menjelang ajal tiba. Karena dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah tau kapan kematian tiba menghampiri diri.

“Sebelum kematian, kita dihadapkan dengan syakaratul maut, yang artinya mabuk menjelang kematian. Dimana masa ini kita tidak dapat berfikir secara sehat, hati manuisa seakan mati, telinga pekak, mata tak mampu melihat, mulut tak mampu berkata. Ini lah fase yang sangat dahsyat menjelang kematian,” jelasnya.

Saking dahsyatnya fase ini, lanjutnya, manusia bisa lupa nama istrinya, lupa jumlah anaknya, lupa dengan apa pangkat jabatannya, lupa berapa luas kebun yang dimilikinya dan berapa banyak harta-hartanya. Sedikitpun tak mampu ia mengigat apa yang telah dilakukannya.

“Bahkan, berbagai musibah yang cukup dahsyat yang dihadapi semasa hidupnya pun tak ada tandingannya dengan rasa sakit yang dihadapi ketika ajal sudah menjemput kita,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Edi juga mengingatkan agar tidak menghiasi kuburan. Baik disemenisasi maupun di hiasi dengan hal yang bersifat permanen. Karena hal itu tidak sesuai dengan aturan agama.

“Kita harus malu. Jangan sudah mati, kita masih juga tetap menyusahkan orang lain dengan harus mengkramik kuburan kita. Malu dengan para sahabat-sahabat nabi yang sudah dijamin masuk surga tetapi tidak menghiasi kuburannya,” kata Ustadz.

Memang, sambungnya, menyampaikan hal ini sangat berat resikonya. Banyak yang tidak bisa menerima. Namun ini memang merupakan perintah Nabi Muhammad, SAW, agar tidak meninggikan atau menghiasi kuburan.

“Fungsinya, agar manusia-manusia yang akan datang dapat tempat untuk menguburkan jenazah,” sebut Ustadz Edi Azhar.

Sebelumnya, dalam sambutan Bupati Bengkalis, Asisten II, Heri Indra Putra mengharapkan, semoga kegiatan wirid bulanan yang diselenggarakan ini dapat memperkuat ukhuwah serta mampu meningkatkan keimanan.

“Ambil berbagai tausiah yang disampaikan oleh Ustadz. Amalkan dalam kehidupan. Mudah-mudahan kita menjadi insan yang bertakwa kepada Allah SWT,” ujarnya singkat.#DISKOMINFOTIK