BENGKALIS, DISKOMINFOTIK - Sebanyak enam orang pelajar SMP tergantung orang tua wali masing-masing mengirimkan anaknya mau 3 bulan atau 6 bulan. Sedangkan 3 pelajar SMA Yayasan Al-Amin ini akan mengikuti kursus selama 6 bulan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka semuanya.
"Insya Allah tahun ini kita mengirimkan 9 siswa siswi kita dan didampingi Adi Candra Kardiza yang menjadi pembimbing. Ini adalah kali kedua Yayasan Al-Amin Bengkalis mengirimkan pelajar ke Kampung Inggris Pelem, Pare Kedai, Jawa Timur. Pada 2016 lalu, kita telah memulainya dengan mengirimkan 14 orang," kata Kepala SMA Al-Amin Edi Afrizal, S.Pd, Selasa (22/8/2017).
"Ke Pare ini kemauan saya sendiri, tujuannya supaya mudah saat kuliah nanti," ungkap Gustianur Effendi pelajar kelas 3 SMP Al-Amin.
"Harapan kami kepada anak ini, sampai di sina (Pare) jangan sampai mengecewakan orang tua. Harus belajar sungguh-sungguh, dapat menunjukkan kepada orang tua bahwa dia bisa berhasil dan membanggakan sekolah," pesan Wan Dahari pula.
Bagi Wan Dahari yang Kepala Pos Ro-Ro Sungai Pakning dan keluarganya ini lagi, "Asal positif apalagi masalah sekolah, kami sangat mendukung dan tanpa pikir panjang," pungkas bapak dari Wan Aldi Albanafaat Pelajar kelas 3 SMP.
Sementara itu, Cahyono Putro pelajar kelas 3 SMA Al-Amin yang ikut kursus Bahasa Inggris pada September 2016 lalu mengaku selain belajar Bahasa Inggris juga dididik lebih dewasa dan mandiri karena di Kampung Inggris sana rata-rata lulusan SMA.
"Karena kita bergaul dengan orang dewasa jadi sifat kekanak-kanakan mulai hilang. Kursus 3 bulan sudah cukup. 3 bulan atau 6 bulan kalau fasihnya berbicara tergantung diri sendiri saja berani ngomong. Selama di Kampung Inggris setiap hari rata-rata semua menggunakan Bahasa Inggris. Alhamdulillah, sampai sekarang saya masih bisa berbahasa Inggris. Kemarin ada kakak kelas sebagai teman berbahaya Inggris saya tapi sekarang telah taman, jadi saya latihan sendiri saja siant diantaranya dengan mendengarkan lagu Inggris," tutur Cahyono Putro pula.
Cahyono Putro yang juara II Debat Kontes antar SMA se-Kabupaten Bengkalis dan nilai Bahasa Inggris rata-rata 90an kelahiran Selat Morong, 17 Juli 2000 ini menyebutkan, di Pare bukan saja pelajar Indonesia Sabang sampai Merauke tapi juga ada pelajar dari Thailand.