BENGKALIS – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bengkalis menggelar sosialisasi politik kepada mahasiswa perguruan tinggi se-Kabupaten Bengkalis sebagai upaya memperkuat partisipasi politik Generasi Z dalam kerangka demokrasi modern. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor GOW Kabupaten Bengkalis, Rabu, 17 Desember 2025.
Ketua GOW Kabupaten Bengkalis, Ira Vandriyani, dalam sambutannya menegaskan bahwa Generasi Z merupakan kelompok strategis yang akan menentukan arah masa depan demokrasi Indonesia. Menurutnya, generasi muda saat ini tumbuh di tengah perkembangan teknologi digital yang sangat pesat, sehingga memiliki peran besar dalam membentuk opini publik dan budaya politik, khususnya di ruang digital.
Ira Vandriyani menekankan pentingnya literasi politik dan literasi digital bagi mahasiswa agar mampu menyikapi berbagai informasi politik secara kritis, rasional, dan beretika. Ia juga mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi di media sosial harus diimbangi dengan tanggung jawab moral dan komitmen terhadap persatuan bangsa.
“Generasi Z tidak boleh hanya menjadi pengguna pasif teknologi, tetapi harus mampu tampil sebagai aktor penentu arah demokrasi. Kebebasan berekspresi tanpa sikap kritis dan etika justru dapat melemahkan demokrasi itu sendiri,” tegasnya.
Ira menambahkan kedewasaan dalam berdemokrasi tercermin dari kemampuan individu untuk menyaring informasi, membedakan fakta dan manipulasi, serta bertanggung jawab atas setiap pendapat yang disampaikan di ruang publik. Meski akses informasi semakin mudah, kewajiban untuk memverifikasi kebenaran informasi justru menjadi semakin penting.
“Setiap komentar dan ekspresi di ruang digital hendaknya dilandasi kejernihan hati, keadilan dalam berpikir, serta sikap yang berimbang dalam menyikapi perbedaan, demi masa depan demokrasi yang sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu, narasumber kegiatan Sofyan, Anggota DPRD Provinsi Riau, menyebutkan demokrasi modern membutuhkan partisipasi politik yang berkualitas, terutama dari Generasi Z yang memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi informasi. Ia menilai mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan yang dapat mendorong praktik demokrasi yang sehat dan berintegritas.
“Generasi Z harus mampu menjadikan teknologi digital sebagai sarana edukasi politik, kontrol sosial, dan penguatan demokrasi,” tegasnya.
Lebih lanjut mantan anggota DPRD Bengkalis 3 periode ini mengajak mahasiswa untuk tidak memandang politik secara negatif. Sofyan menegaskan politik pada hakikatnya merupakan bagian dari perjuangan untuk menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat luas.
Seluruh proses pengambilan kebijakan publik, baik di tingkat nasional maupun daerah, tidak terlepas dari mekanisme politik dan demokrasi.
Ditegaskan Sofyan penguatan literasi politik menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terpengaruh stigma negatif terhadap dunia politik. Ia juga mengingatkan bahwa masih banyak wakil rakyat yang bekerja secara sungguh-sungguh dan berdedikasi dalam menjalankan amanah.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan peserta. Para mahasiswa secara aktif menyampaikan pandangan dan pertanyaan terkait peran generasi muda dalam politik, tantangan demokrasi digital, serta upaya membangun partisipasi politik yang inklusif dan berkelanjutan. #DISKOMINFOTIK



