Jika Anda berbicara tentang geliat kuliner di Lapangan Tugu Bengkalis, rasanya tidak akan pernah ada habisnya. Sejak sore hari menjelang senja hingga larut malam, area ikonik ini bertransformasi menjadi surga bagi lidah, menjadi destinasi kuliner utama bagi warga lokal maupun pengunjung yang singgah.
Namun, ada yang berbeda dari pemandangan beberapa tahun lalu. Jika dulu lapak-lapak didominasi oleh para orang tua atau pebisnis yang sudah mapan, kini Lapangan Tugu diramaikan oleh energi baru. Anak-anak muda tidak mau ketinggalan.
Fenomena ini menghangatkan hati. Kita tidak hanya melihat penjual yang sudah berkeluarga, tapi semakin banyak pasangan muda, alias sejoli, yang bahu-membahu merintis usaha. Mereka memilih untuk menghabiskan masa-masa pacaran tidak hanya dengan kenangan, tetapi dengan komitmen membangun fondasi masa depan bersama.
Dua Hati, Satu Gerobak: Kisah Sticky Milk Partner
.jpg)
Ini adalah sebuah tren positif. Di tengah era digital yang serba instan, melihat anak muda yang berani mengambil risiko berwirausaha adalah sebuah pemandangan yang menginspirasi. Salah satu pasangan muda Bengkalis yang kini menjadi bagian dari geliat tersebut adalah Afrianto dan Agustin Eka Rahayu.
Dua sejoli asal Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis ini, memutuskan untuk terjun langsung ke dunia kuliner dengan membuka lapak sederhana namun penuh cinta bernama Sticky Milk Partner by. Partner_foodanddrink.
Mereka tidak menawarkan menu yang rumit, namun fokus pada apa yang disukai banyak orang: minuman susu segar yang lengket (sticky) dan kaya rasa. Varian yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Coklat klasik, Matcha yang pekat, Coklat Oreo favorit anak-anak, Red Velvet yang mewah, Taro yang unik, hingga kesegaran Alpukat, Thai Tea, Mangga, Durian, dan Stroberi.
Harganya pun dibuat sangat bersahabat, memahami kantong warga lokal dan pelajar. Anda bisa memilih tiga ukuran cup: Small seharga Rp8 ribu, Medium Rp10 ribu, dan Large hanya Rp15 ribu.
Perjalanan yang Tertunda dan Semangat yang Menyala Lagi

Kisah di balik gerobak Sticky Milk Partner bukanlah cerita sukses semalam. Kita patut salut pada pasangan muda ini, karena rencana mereka untuk membuka usaha sebenarnya sudah tercetus sejak tahun 2024 lalu.
Namun, seperti banyak perintis usaha lainnya, impian mereka harus tertunda. Rencana itu terhalang oleh kesibukan masing-masing di pekerjaan lain, dan yang paling krusial, minimnya modal awal. Impian itu disimpan sementara, namun tidak pernah padam.
"Awal Juli 2025, semangat kami untuk membuka usaha kembali lagi," kenang mereka.
Api itu menyala lebih besar. Mereka mulai mempersiapkan segalanya dengan lebih matang di awal bulan Agustus 2025. Kerja keras itu akhirnya terwujud. Pada hari Jum'at yang penuh berkah, tanggal 22 Agustus 2025, mereka akhirnya bisa membuka lapak perdana di sekitar Lapangan Tugu, tepatnya di Jl. Perwira (Depan Mall Pelayanan Publik).
Lika-liku Menemukan 'Rumah'

Suka duka adalah bumbu wajib dalam merintis usaha. Afrianto dan Agustin merasakannya bahkan sebelum minuman pertama mereka terjual.
"Awal kami mau mencari tempat atau lapak jualan sangat susah," ujar mereka.
Rintangan pertama datang dengan menyakitkan. Di tempat pertama yang mereka amankan, gerobak jualan sudah diantar ke lokasi. Namun, takdir berkata lain. Keesokan harinya, mereka menemukan gerobak itu sudah dalam kondisi tumbang. Dengan hati yang berat, gerobak itu mereka jemput dan bawa pulang lagi.
Perjuangan berlanjut. Mereka pernah mendapatkan izin lapak yang sudah disetujui, namun tiba-tiba dibatalkan secara sepihak oleh pemilik tempat. Di kesempatan lain, mereka sudah menemukan lokasi yang fix, namun terbentur kenyataan: "Kami keberatan dengan nominal sewa yang menurut kami lumayan besar, apalagi untuk usaha pemula."
Singkat cerita, setelah melalui berbagai penolakan dan ujian kesabaran, doa mereka terjawab. "Alhamdulillah, hari Kamis, 21 Agustus 2025, kami mendapatkan lapak yang saat ini kami tempati," tutup mereka penuh syukur.
Dukung Lokal, Cicipi Perjuangan Mereka

Kisah Afrianto dan Agustin adalah cerminan dari wajah baru kuliner khas Bengkalis. Ini bukan lagi hanya tentang cita rasa, tapi tentang cerita di baliknya tentang keberanian, ketekunan, dan cinta.
Bagi masyarakat Bengkalis dan siapa pun yang sedang menikmati wisata kuliner Bengkalis, mampirlah ke lapak Sticky Milk Partner. Saat Anda membeli segelas minuman mereka, Anda tidak hanya mendapatkan kesegaran. Anda sedang memberikan dukungan nyata pada usaha anak muda lokal yang telah berani berjuang.
Ayo dukung usaha mereka berdua dan UMKM lokal Bengkalis lainnya. Karena setiap pembelian Anda adalah bahan bakar bagi mimpi-mimpi mereka.
