Di dunia usaha kuliner, persaingan adalah sarapan sehari-hari. Tantangan terasa semakin berat ketika produk yang kita jual adalah "raja" di pasar yang sudah jenuh. Sebut saja es teh manis, donat, tahu isi jumbo, atau risol mayones.
Di setiap sudut jalan, di depan ruko, hingga di gang-gang pemukiman, puluhan pelapak menawarkan dagangan yang serupa. Ini adalah medan pertempuran di mana harga, rasa, dan lokasi saling beradu sengit. Kebanyakan orang mungkin berpikir, hampir mustahil untuk bisa "meledak" dengan produk yang sudah sebegitu umum.
Namun, di Kabupaten Bengkalis, seorang anak muda bernama Putri Jesika membalikkan logika itu.
Siapa sangka, di tangannya, teh manis sederhana yang dibanderol seharga Rp3.000-an bisa terjual rata-rata 400 cup setiap harinya. Tak hanya itu, donat seharga Rp2.000-an ludes hingga 600 buah, bahkan seringkali lebih. Fenomena ini melahirkan satu nama yang kini kian akrab di telinga warga: Es Teh Meriah.

Apa yang membuat lapak sederhana ini begitu digdaya di tengah gempuran produk serupa? Jawabannya terletak pada tiga pilar strategi yang dieksekusi dengan jeli.
Rahasia di Balik Ratusan Terjual: Harga, Rasa, dan Ukuran

Alasan pertama kesuksesan Es Teh Meriah adalah harga merakyat. Di zaman di mana minuman kekinian bisa dengan mudah menembus angka belasan hingga puluhan ribu, Putri menawarkan kesegaran yang terjangkau oleh semua kalangan, terutama kantong mahasiswa yang menjadi salah satu target utamanya.
Namun, harga murah adalah jebakan jika tidak diimbangi pilar kedua: rasa nikmat dan kualitas yang tidak pelit. Inilah keajaiban sesungguhnya. Es Teh Meriah tidak hanya menjual teh biasa, tapi sebuah pengalaman rasa yang konsisten.
Hal yang sama berlaku pada lini jajanan pendampingnya. Donat yang ia jual bukanlah donat kampung seadanya. Putri menyajikannya dengan ragam rasa kekinian yang memanjakan lidah, seperti Matcha, Red Velvet, Tiramisu, dan lainnya.
Gorengannya pun tak main-main; ukurannya yang jumbo memberikan nilai lebih yang sulit ditolak pelanggan. Putri paham betul psikologi pembeli: orang Bengkalis suka yang enak, murah, dan banyak.

Jeli Membaca Peta Peluang

Pilar ketiga, dan mungkin yang paling krusial, adalah lokasi strategis yang dipikirkan dengan matang. Putri tidak hanya "diam" di satu tempat, ia menerapkan strategi dua "shift" yang cerdas untuk menjemput dua pasar berbeda.
Pada pagi hari hingga pukul 15.00 WIB, lapaknya dibuka di samping kampus IAIN Datuk Laksamana Bengkalis. Ini adalah langkah brilian. Ia memposisikan Es Teh Meriah tepat di jantung aktivitas mahasiswa yang haus akan minuman segar dan kudapan pengganjal perut di sela-sela jam kuliah.
Menjelang sore, strategi berubah. Mulai pukul 17.00 hingga 21.00 WIB, lapak bergeser ke kawasan lampu merah strategis di Jalan Ahmad Yani. Di sini, ia menyasar keramaian publik yang berbeda: para pekerja yang baru pulang kantor, keluarga yang sedang jalan-jalan sore, dan siapa saja yang melintas di pusat kota.
Kecerdasan Putri tak berhenti di situ. Ia adalah definisi "penjual yang menjemput bola". Ketika ada peluang keramaian, ia tak ragu ikut serta. "Kalau ada acara seperti Car Free Day atau bazar, saya pasti ikut," ujarnya. Hasilnya? Penjualan bisa melonjak hingga ribuan buah dalam satu acara.
Dari Meja Depan Rumah Menuju Jantung Kota

Kisah sukses Es Teh Meriah bukanlah cerita instan. Usaha ini dirintis Putri sejak tahun 2023. Tak ada gerobak mentereng atau modal besar. Awalnya, ia hanya bermodalkan satu meja sederhana yang diletakkan di depan rumahnya sendiri.
Namun, dengan kreativitas dalam meracik rasa, ketekunan menjaga kualitas, dan keberanian melihat peluang, usaha rumahan itu perlahan tapi pasti tumbuh. Pelanggan mulai berdatangan, awalnya dari mulut ke mulut, lalu meluas karena tak kecewa dengan apa yang mereka dapatkan. Kini, Es Teh Meriah telah menjadi salah satu nama yang diperhitungkan.
Strategi manis Putri dengan Es Teh Meriah tentu bisa ditiru oleh siapa saja yang ingin memulai usaha. Namun, seperti yang kita tahu, rezeki dan hasil akhir tentu akan berbeda di setiap tangan.
Bagi masyarakat Bengkalis atau wisatawan yang sedang menjelajahi khazanah wisata kuliner Bengkalis, Es Teh Meriah kini menjadi salah satu destinasi yang wajib dicoba. Jika Anda penasaran mengapa jajanan ini bisa begitu laris manis, silakan kunjungi lapaknya.
Membeli segelas es teh atau sebuah donat dari Putri bukan sekadar transaksi jual beli. Itu adalah langkah nyata mendukung UMKM lokal dan semangat juang generasi muda Bengkalis yang membuktikan bahwa dengan kreativitas, produk "pasaran" pun bisa menjadi "meriah".
