Pencarian

Geliat Wisata Kuliner Bengkalis: Dimsum Kekinian yang Wajib Anda Coba

Daftar Isi

    Senja di Bengkalis kini memiliki melodi yang berbeda. Ketika matahari mulai condong ke ufuk barat, jalan-jalan di Negeri Junjungan ini perlahan bertransformasi. Aroma masakan yang menggelitik hidung, deru kompor yang dinyalakan, dan lampu-lampu gerobak yang berkelip adalah tanda dimulainya sebuah simfoni rasa. Beberapa tahun terakhir, lanskap kuliner Bengkalis memang berkembang begitu pesat.

    ​Jalanan yang tadinya lengang, kini riuh oleh lapak-lapak yang menjajakan panganan. Dari yang sederhana seperti kue tradisional, hingga yang rumit dan merupakan adopsi dari luar negeri. Fenomena ini bukan sekadar urusan perut; ini adalah geliat ekonomi rakyat, sebuah etos kerja yang menyala terang di kala malam.

    ​Primadona Baru di Kaki Lima

    ​Di antara riuhnya pilihan kuliner baru, ada satu nama yang berhasil mencuri perhatian dan lidah masyarakat: Dimsum. Panganan asal Tiongkok ini, yang sejatinya adalah kudapan kecil yang disajikan dalam keranjang kukusan bambu, telah menemukan rumah barunya di Bengkalis. 
    ​ 
    Namun, ini bukan sekadar memindahkan resep asli. Di tangan-tangan kreatif lokal, dimsum berevolusi. Penjual dan peminatnya menjamur di hampir setiap sudut strategis kota, membuktikan bahwa cita rasa gurih dan teksturnya yang lembut ini begitu diterima. Ia menjadi simbol bagaimana sebuah kota pelabuhan seperti Bengkalis selalu terbuka pada budaya baru, lalu mengolahnya menjadi sesuatu yang khas.

    ​Inovasi Rasa di Gerai Sederhana


    ​ 
    Salah satu pejuang di balik fenomena ini adalah Fitri Susanti. Dari lapaknya yang sederhana namun selalu ramai di Jalan Patimura, Kecamatan Bengkalis, Fitri meracik mimpinya melalui jenama "Dimsum Kekinian Bengkalis".

    ​Usahanya adalah antitesis dari anggapan bahwa dimsum harus mahal dan hanya ada di restoran mewah. Dengan harga yang sangat ramah di kantong, mulai dari Rp13.000 per porsi, Fitri membuktikan bahwa kualitas dan inovasi bisa hadir di kaki lima. 
    ​ 
    Apa yang ditawarkannya bukan sekadar dimsum kukus biasa. Menunya adalah perayaan kreativitas: ada dimsum goreng dengan lelehan keju (lumer) yang memanjakan, ada sensasi gurih pedas dari dimsum goreng keju lumer mentai, dan pangsit ayam chili oil yang disajikan baik dalam versi rebus maupun goreng. Tak berhenti di situ, hadir pula lumpia ayam suir pedas, dimsum bakar mentai, hingga dimsum bakar dengan keju mozarella yang lumer di atasnya.

    ​Bagi pencinta kuah, dimsum kuah creamy menjadi jawaban. Belum lagi pilihan Mie Jebew yang sedang tren, dengan level kepedasan 1 sampai 3, seharga mulai dari Rp12.000. Untuk melengkapi pengalaman, Fitri juga menyediakan aneka topping mulai dari Rp2.000-an, seperti pangsit ayam goreng, sosis, bakso, telur, hingga ceker pedas. 

    Lebih dari Sekadar Jajanan, Ini Jantung Ekonomi Lokal

    ​Kehadiran "Dimsum Kekinian Bengkalis" adalah cermin dari semangat wirausaha yang tumbuh di daerah ini. Ini adalah tentang keberanian Fitri Susanti mengambil peluang, mengadaptasi rasa, dan menyajikannya dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. 
    ​ 
    Bagi masyarakat Bengkalis atau pengunjung yang sedang merencanakan wisata kuliner Bengkalis, ini adalah perhentian yang wajib. Jika Anda ingin merasakan langsung kelezatannya, silakan kunjungi gerainya di Jalan Patimura. Namun, bagi yang sibuk atau lebih nyaman bersantai di rumah, layanan pesan-antar melalui aplikasi Maxim selalu siap sedia. 
    ​ 
    Membeli sebungkus dimsum dari Fitri bukan sekadar transaksi jual-beli. Ini adalah partisipasi dalam denyut nadi ekonomi lokal. Ini adalah dukungan nyata untuk UMKM yang membuat Bengkalis terus hidup, kreatif, dan kaya rasa, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari peta kuliner khas Bengkalis yang terus berkembang.

    GRATIS! Ingin usaha kreatifmu di Bengkalis diliput oleh media resmi Pemkab? Daftarkan usahamu sekarang! Ceritakan kisah inspiratifmu & jangkau pelanggan baru. Klik di sini: https://shorturl.at/RMT0b

    Tim Redaksi