BENGKALIS - Di tengah maraknya bias pemberitaan, kepentingan politik, dan gelombang disinformasi yang membanjiri ruang publik, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Cendekia Politeknik Negeri Bengkalis menggelar seminar dan pelatihan bertema “Netralitas dan Objektivitas dalam Membangun Jurnalis yang Bertanggung Jawab.”
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Aula Teknik Informatika Polbeng, dan menghadirkan Eko Faizin, jurnalis senior yang dikenal lantang dalam memperjuangkan integritas dan etika media di Indonesia.

Acara yang dilaksanakan menjadi magnet antusiasme di kalangan mahasiswa, terbukti dari kehadiran jajaran pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), serta perwakilan delegasi mahasiswa dari berbagai jurusan.
Hal ini menandakan tumbuhnya kesadaran kritis generasi muda akan pentingnya peran etika jurnalistik dalam menciptakan ruang informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Dalam paparannya, Eko Faizin tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, namun juga menyentuh sisi realita dunia jurnalistik masa kini yang banyak diwarnai penyimpangan etika dan keberpihakan pada kekuasaan atau korporasi.
Ia mengajak peserta untuk berani menjadi bagian dari perubahan. Menurutnya, netralitas dan objektivitas bukan hanya prinsip idealis, tetapi landasan moral yang harus dipegang teguh oleh setiap jurnalis yang ingin dipercaya publik.
“Hari ini, kita menyaksikan banyak media yang menjadi corong kekuasaan dan bisnis. Mahasiswa tidak boleh ikut-ikutan. Di tangan kalian, etika jurnalistik harus ditegakkan," kata Eko Faizin
Tidak hanya berhenti pada sesi diskusi dan refleksi, peserta juga dibekali pelatihan praktis tentang bagaimana mengangkat isu yang relevan di tengah masyarakat dan menyajikannya dalam bentuk berita yang objektif, berimbang, dan informatif. Mereka diajak untuk memahami proses jurnalistik dari hulu ke hilir: mulai dari pencarian fakta, proses wawancara, teknik penulisan, hingga penyuntingan berita sesuai dengan kaidah jurnalistik yang benar.
Pelatihan ini pun menjadi wadah untuk membangun kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu sosial di lingkungan sekitar serta mengasah keterampilan menyampaikan informasi secara akurat dan bertanggung jawab. Peserta tidak hanya belajar menjadi jurnalis yang kritis, tetapi juga menjadi penyambung suara publik yang tidak terdistorsi oleh kepentingan.
Lebih dari sekadar kegiatan seminar, pelatihan ini menjadi bentuk nyata komitmen UKM Jurnalistik Cendekia dalam mencetak generasi jurnalis kampus yang memiliki keberanian moral, integritas, dan kesadaran penuh terhadap tanggung jawab sosialnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis terkhususnya para anggota organisasi jurnalistik cendekia Politeknik Negeri Bengkalis menegaskan posisi mereka: berdiri tegak di barisan penjaga kebenaran dan keadilan informasi — bukan tunduk pada kepentingan. Ini bukan hanya soal menulis berita, tetapi soal merawat kepercayaan masyarakat terhadap media, dan memperjuangkan nilai-nilai jurnalistik yang jujur, adil, serta berpihak pada kebenaran.