Pencarian

Politeknik Negeri Bengkalis Gelar Workshop Inovasi Teknologi Pemanfaatan Limbah Oli

BENGKALIS - Politeknik Negeri Bengkalis mengadakan Workshop yang bertajuk Pemanfaatan Limbah Oli dan Bahaya Lingkungan dari Kegiatan Produksi UMKM, belum lama ini di Kampus Politeknik Negeri Bengkalis.

Acara ini merupakan bagian dari Program Inovasi Kreatif Mitra Vokasi, Politeknik Negeri Bengkalis bersama dengan Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.

Kegiatan ini merupakan pengembangan berkelanjutan dan teknologi inovatif dalam operasi UMKM di Bengkalis, dengan fokus pada industri tahu.

Dalam workshop ini, peserta UMKM, terutama produsen tahu lokal, diperkenalkan dengan kompor berbahan bakar oli bekas.

Teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi pengurangan biaya operasional namun juga berkontribusi pada pengelolaan limbah yang lebih baik, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang sering terganggu pasokannya.

Mitra inovasi dari kegiatan ini adalah para pengusaha UMKM tahu yang telah beroperasi di Bengkalis. Salah satu fokus utama adalah pengenalan dan penerapan teknologi kompor yang memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar.

Inisiatif ini dipandang sebagai langkah revolusioner untuk mengurangi biaya produksi dan dampak lingkungan dari pembuangan oli bekas yang tidak terkelola.

Selain itu, workshop ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan efisien. Limbah produksi tahu, jika tidak dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan lokal, termasuk pencemaran air dan gangguan ekosistem.

Acara ini didukung oleh direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer, S.T, M.T., dan dipimpin oleh ketua pengusul program, M. Asep Subandri, M.Kom Bersama Reinaldi Teguh Setyawan, M.T sebagai anggota.

Program ini merupakan bagian dari usaha berkelanjutan politeknik dalam mendukung UMKM lokal melalui inovasi teknologi dan praktik berkelanjutan sebagai bagian dari Inovokasi.

Mitra dari kegiatan ini, Dewi Silvia, S.E., pemilik UMKM Tahu, menyambut baik inovasi ini. Dijelaskannya pemanfaatan teknologi kompor berbahan bakar oli bekas ini adalah terobosan guna  mengurangi biaya operasional sambil menjaga lingkungan.

"Ini bukan hanya tentang penghematan biaya, tetapi juga tentang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui penerapan teknologi ini, kami berharap dapat menjadi contoh bagi UMKM lain dalam mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan", ungkapnya.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Politeknik juga berencana untuk terus menyediakan pendampingan dan pelatihan kepada UMKM tahu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan produksi dan lingkungan.

Ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal. Dengan teknologi baru dan peningkatan kapasitas UMKM, Bengkalis berada di jalur yang tepat menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Program seperti ini diharapkan dapat memicu lebih banyak inovasi dan inisiatif serupa di seluruh Indonesia, menunjukkan pentingnya teknologi dan kolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. #DISKOMINFOTIK
 

Tim Redaksi