Pencarian

Luar Biasa, Dua Pekan Dewi Kumpulkan 1 Ton Biji Getah

BENGKALIS – Dewi Malinda atau Dewi si Biji Getah konsisten menggeluti hobinya mengolah buah karet atau biji getah menjadi panganan nikmat. Terbukti, selama dua pekan beliau berhasil mengumpulkan 1 ton biji getah sebagai bahan baku panganan khas Negeri Junjungan.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pangan dari biji getah apalagi seberat 1 ton dalam dua pekan, tentu tidak dilakukan sendiri oleh perempuan yang juga berprofesi sebagai guru SMPN 1 Selatbaru ini. Namun membutuhkan sokongan dari warga terutama yang berprofesi sebagai penakek getah alias karet di Desa Berancah maupun desa-desa lain di sekitarnya

Memanfaatkan media sosial, Dewi membuat tampilan layar jika tempat usahanya (olahan panganan berbahan biji getah) tengah membutuhkan biji getah dalam jumlah yang banyak. Promosi lewat media sosial jangan jitu, tak menunggu lama satu persatu warga datang ke rumahnya sambil membawa karung berisi butir-butir biji getah.

“Awalnya kami membuka penawaran via media sosial, menerima biji getah (buah para) dengan harga Rp5.000 per kilogram. Alhamdulillah antusias warga (petani) luar biasanya, buktinya selama dua pekan terkumpul 1.000 kilogram atau 1 ton,” ungkap Dewi Melinda disampaikan layanan WhatsApp, 17 Oktober 2023.

Puluhan karung berisi biji getah terkumpul di tempat usaha yang ditekuni Dewi selama. Kemudian Dewi dibantu sang suami Zaini, beserta orang tua dan kerabat, serta beberapa pekerja memecah cangkang biji getah, untuk diambil buahnya. 

“Untuk memecahkan cangkang ini, kami sekeluarga gotong royong, tentu dengan dibantu beberapa pekerja,” ungkap Dewi.

Setelah pemecahan cangkang biji getah, proses selanjutnya pengolah buahnya untuk dijadikan tepung yang kelak menjadi bahan olahan pangan, seperti ilik-ilik, nastar, cake dan lainnya. 

Diungkapkan Dewi, setiap 1 kilogram biji getah yang dibeli akan menghasilkan tepung berkisar antara sekitar 700 gram. Jadi total untuk 1 ton biji getah yang dikumpulkan selama dua pekan ini akan menghasilkan sekitar 700 kilogram.

“Kalau sudah terkumpul sekitar 700 kilogram, maka stok bahan baku tepung lumayan banyak, sehingga kami bisa membuat beraneka ragam panganan khas Kabupaten Bengkalis ini,” ujarnya.  

Manfaat dari biji getah itu tidak hanya sekedar menjadi tepung untuk bahan panganan, ternyata bagian lain dapat dimanfaatkan, yakni cangkangnya menjadi barang yang mempunyai nilai tambah. Cangkang biji getah itu dimanfaatkan untuk bahan kerajinan tangan dan pupuk organik.

“Cangkang biji getah akan diolah bersama siswa/i SMPN 1 Bantan menjadi kerajinan tangan seperti pot bunga. Lampu hias. Kolase. Pupuk. Gantungan kunci dan lainnya. Agar generasi muda lebih semangat berkarya dan peduli lingkungan hidup,” terang Dewi.

Bagi petani penakek karet, hobi Dewi mengolah biji getah menjadi bahan panganan, menjadi berkah tersendiri. Seperti Indah, mampu mengumpulkan uang dari penjualan biji getah mencapai Rp100 ribu sampai Rp200 ribu. “Lumayan lah, bisa untuk tambahan uang belanja,” ungkapnya. #DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi