Pencarian

STIE Syariah Bengkalis Gelar Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat

BENGKALIS – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini  dilaksanakan secara Virtual atau online melalui aplikasi zoom dan diikuti oleh para dosen, dengan menghadirkan pembicara Prof Mufida  dari Universitas Islam  Negeri  Maulana Malik Ibrahim Malang , Senin 13 Maret 2023.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh  Sukma Mahilda  selaku Ketua lembaga penelitian dan pengabdian STIE Syariah Bengkalis. Menurut Sukma Mahilda kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan edukasi metodologi pengabdian kepada masyarakat kepada dosen, dengan harapan dosen STIE Syariah Bengkalis dapat mengimplementasikan pengabdian dengan mengunakan pendekatan metode yang disampaikan oleh narasumber.

Menurut Mufida bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk dari kepedulian perguruan tinggi dalam upaya penanggulangan masalah yang ada di masyarakat.

Lanjutnya, Metodologi ini memiliki paradigma atau program  pelatihan  yang terdiri dari beberapa bagian yaitu Participatory Action Research (PAR), Community Based Research (CBR), Service Learning (SL), dan ABCD (Asset Based Community Development),  Program ini merupakan sebuah terobosan baru dalam Pengabdian Masyarakat.

“Program ini sangat penting untuk mensosialisasikan metode-metode alternatif di dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi,  Pengabdian kepada masyarakat saat ini di lingkungan DIKTIS dan PTKI populer disebut dengan sebutan Kemitraan Universitas-Masyarakat (KUM). Paradigma baru KUM ini harus terus dilakukan agar kita kaya perspektif dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat luas”, Ujarnya

Pembicara tersebut  menjelaskan salah satu program dari Pengabdian Masyarakat dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Program ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Karena pemberdayaan harus selalu memenuhi kebutuhan dan penyelesaian masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat. Dalam paradigma PAR ini, masyarakat adalah agen utama perubahan sosial keagamaan, sehingga dosen/mahasiswa pelaksana pengabdian merupakan pihak lain yang melakukan fasilitasi dari proses perubahan tersebut. Kehadiran dosen dan mahasiswa sebagai fasilitator yang secara partisipatoris memberdayarakan warga masyarakat.##DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi