Songsong Era Society 5.0, RRI SP Bengkalis Bersama STIE Syari’ah Bengkalis Gelar Dialog Luar Studio

BENGKALIS – RRI Bengkalis bersama STIE Syari'ah Bengkalis menggelar Dialog Luar Studio, mengusung tema "Membangun Ekonomi Digital Menyongsong Era Society 5.0". Menghadirkan empat orang panelis, Bertempat di Aula STIE Syari'ah, Jum'at, 21 Oktober 2022.

Keempat panelis tersebut adalah Ketua STIE Syari’ah Bengkalis Khodijah Ishak, Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik H. Adisutrisno, Sekretaris Ikatan Cendikia Muslim Indonesia Bengkalis H. Khairi Fahrizal dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Bengkalis M Ridho Nosa.

Kegiatan ini diikuti Mahasiswa STIE Syari’ah Bengkalis dan juga disiarkan secara langsung melalui siaran radio, instagram, facebook dan youtube resmi RRI SP Bengkalis.

Panelis pertama Khairi Fahrizal menjelaskan, society 5.0 merupakan sistem yang mencakup semua kehidupan. Di dalam ekonomi digital ada dua hal yang harus dipahami yaitu mengenai produk dan pasar. Bagaimana menciptakan produk menarik dan memasarkannya secara luas memalui platform digital.

Panelis kedua Adisutrisno mengungkapkan, perkembangan Industri sangat pesat sehingga setiap orang dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. 

"Dari mulai bangun tidur kita sudah dihadapkan dengan perkembangan teknologi, Kalau kita tidak memanfaatkan kemajuan teknologi kita hanya akan menjadi konsumen, karena itu kita harus mulai memadukan ekonomi dengan dunia digital," ucapnya.

Panelis ketiga, Khodijah Ishak menyampaikan bahwa ekonomi digital sudah ada sejak tahun 1980. Sebenarnya society 5.0 diprediksi akan dimulai 20 tahun lagi, namun karena cepatnya perkembangan zaman sehingga society 5.0 sudah mulai terjadi. Yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Society 5.0 ini ialah Sumber Daya Manusia.

Sedangkan panelis keempat M Ridho Nosa menjelaskan, salah satu cara untuk menghadapi society 5.0 yaitu dengan meperbanyak literasi serta meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

"Kita harus mendorong UMKM di daerah ini untuk mulai masuk ke dalam pemasaran digital. Sebab tahun 2021, UMKM yang go digital masih 16%, ini artinya butuh dorongan yang kuat untuk UMKM go digital," terangnya.#DISKOMINFOTIK