Pencarian

BERPRINSIPLAH SEPERTI CADAS

Prinsip adalah asas atau dasar.

Yakni, kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya.

Dalam hidup ini, setiap orang punya prinsip. Tapi tentu tak ada yang setali tiga uang.

Namun pada dasarnya, hanya ada 2 klasifikasi manusia berdasarkan prinsip hidupnya.

Mereka yang kekeh, mematuhi prinsipnya dengan berkeras hati. Tegas.

Dalam Islam kekeh ini adalah istiqomah. Tegak lurus.

Atau dalam bahasa yang “lebih merdu” didengar adalah konsisten. Ajek atau taat asas.

Sedangkan satunya lagi, mereka yang prinsipnya mudah beradaptasi dengan keadaan.

Bisa berganti-ganti bila diperlukan. Dapat “menyesuaikan diri” dengan cepat sekali sesuai kepentingan. Sesuai permintaan.

Kalau diumpamakan hewan, kelompok kedua ini adalah Bunglon.

Dalam hidup ini, siapa pun harus punya prinsip.

Berbahaya sekali apabila seseorang tak memiliki falsafah atau pandangan hidup.

Orang yang tak punya prinsip, tak ubahnya seperti kapal tanpa nakhoda.

Dapat dibayangkan sendiri apabila kapal tanpa pengemudi. Pasti akan terombang-ambing.

Orang yang tak memiliki prinsip dalam hidupnya adalah orang yang tak punya arah hidup. Tak ada target. Tak ada mimpi indah yang ingin diraih.

Jika seseorang tak punya prinsip dalam hidupnya, maka kegagalan demi kegagalan akan menjadi salah satu karibnya yang terdekat.

“Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya,” kata penulis Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.

“Prinsip saya lebih penting dari uang atau gelar,” kata petinju legendaris Muhammad Ali, yang nama aslina Cassius Marcellus Clay, Jr (1942-2016).

“Jangan pernah merasa takut akan kesendirian dan terasing karena Anda mempertahankan prinsip yang benar,” kata ahli fisika, “Bapak Astronomi Observasional" dari Italia, Galileo Galilei (1564-1642).

Kemarin, Selasa, 5 November 2019.

Bupati Amril Mukminin melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Kami termasuk salah satu diantaranya pejabat yang dilantik Bupati Amril Mukminin tersebut

“Pemimpin harus memiliki prinsip sekeras batu cadas,” demikian salah satu nasihat yang disampaikannya, ketika memberikan arahan.

Cadas merupakan batuan alam. Menurut proses terjadinya, cadas digolongkan ke dalam batu robohan atau lempung. Yaitu, semacam batu lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak, diantaranya adalah kuarsa, mika fesper, kapur, dan lempung.

Menurut kekerasannya, cadas dikatagorikan sebagai batu lunak (4 kg/cm2-8 kg/cm2).

Selain bisa untuk pondasi rumah dan bahan pembuatan jalan, kegunaan cadas adalah menjadi bahan utama untuk membersihkan air secara alami.

Tentu setelah cadas dicampur dengan bahan lain seperti arang tempurung kelapa, kerikil, batu, pasir dan lain sebagainya.

Batu cadas yang terdapat di sepanjang aliran sungai, sangat berguna untuk menjaga ekosistem di sungai tersebut, seperti binatang air dan tanaman.

Dengan adanya batuan cadas ini, maka manfaat sungai bisa tetap dilestarikan.

Dapat dijadikan tempat tinggal bersama beraneka jenis hewan dan tumbuhan yang berguna bagi manusia.

Tanaman seperti rumput yang tumbuh di atas permukaan cadas, akan tumbuh kuat. Sebab, bagian akar rumput akan masuk ke dalam celah cadas. Ini sangat berguna guna mencegah terjadinya longsor dan mencegah banjir.

Karena akar rumput yang tertanam dalam di cadas, akan menyerap air lebih banyak dibandingkan jika rumput tumbuh di tanah.

Pandangan hidup itulah yang secara tersirat disampaikan Bupati Amril Mukminin kepada pejabat yang dilantik kemarin.

Alhamdulillah, kami bukan hanya mencatat di agenda, tetapi dan walaupun secuil, juga bisa menangkap makna tersirat di balik nasihatnya dimaksud.

Hatur nuhun pisan ‘terima kasih banyak’, Pak! #####

Bengkalis, 6 November 2019

Tim Redaksi