DURI – Sampah. Biasanya, bila mendengar kata itu, yang muncul pertama adalah kesan negatif. Atau sesuatu yang tidak berguna. Sesuatu yang terbuang karena tak terpakai lagi.
Memang, secara defisini, sampah bermakna barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya.
Tapi kini sampah bukan lagi sesuatu yang tak bernilai. Sebaliknya, kini sampah bisa disulap menjadi rupiah.
Ingin tahu bagaimana menyulap sampah menjadi rupiah? Bagaimana membuat lingkungan bersih dan mendapatkan uang? Maka, datanglah ke arena bazar dan pameran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-44 tingkat Kabupaten Bengkalis 2019 di Duri, Kecamatan Mandau.
Pasalnya, dari 15 bot/stand yang disiapkan panitia penyelenggara Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS-PPB) dari Kelurahan Pematang Pudu, Mandau, akan ambil bagian. Akan mengisi satu diantaranya untuk berbagi ilmu dan pengetahuan menyulap sampah menjadi rupiah.
Dan nantinya, di stand BS-PPB tersebut, siapapun memang boleh bertanya tentang bagaimana menyulap sampah menjadi rupiah. Menyulap sesuatu yang awalnya tak berguna menjadi bermanfaat. Menjadi bernilai. Menjadi rupiah.
Ketua Seksi Pameran dan Bazar MTQ ke-44, Hj Wan Syafrida membenarkan jika BS-PPB bakal ambil bagian di kegiatan pameran dan bazar MTQ ke-44 tingkat Kabupaten Bengkalis 2019 di Duri, Mandau.
“Dari 15 bot/stand yang disediakan panitia, 11 stand untuk Tim Penggerak PKK Kecamatan, 1 stand untuk foto bot dan 1 stand lagi untuk original UAS. Menjual buku-buku Ustadz Abdul Somad,” jelasnya, Rabu, 4 September 2019.
Hj Wan Syafrida mengatakan itu usai mengikuti rapat teknis expo MTQ ke-44 tingkat Kabupaten Bengkalis 2019 di Gedung Bathin Betuah kantor Camat Mandau.
Kata Bu Hajjah, begitu wanita berhijab ini kerab disapa, lokasi stang pameran dan bazar MTQ ke-44 berada di arena luar kantor Camat Mandau.
“Pembukaan kegiatan pameran dan bazar MTQ ke-44 pada hari Jum’at, 20 September 2019. Setelah kegiatan pawai ta’aruf. Dijadwalkan sekitar pukul 15.00 WIB,” terangnya.
Dia juga menjelaskan, pelaksanaan kegiatan pameran dan bazar MTQ ke-44 ini tidak lagi dikoordinir Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPSP) sebagaimana MTQ-MTQ sebelumnya.
“Tapi merupakan kegiatan TP PKK Kabupaten Bengkalis,” pungkas Bu Hajjah yang sehari-hari dalam kedinasan menjabat Kepala Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal DPMPSP Kabupaten Bengkalis.
Selain Kepala Bagian Kesra H Hambali, hadir dalam rapat teknis tersebut, diantaranya Camat Siak Kecil Muhammad Fadlul Wadji dan Camat bathin Solapan Hanafi.#DISKOMINFOTIK#