Ramadhan Berlomba-Lomba Gemar Sedekah

Ramadhan Berlomba-Lomba Gemar Sedekah

Oleh : Kasrmani, Bupati Bengkalis

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan keberkahan. Setiap kebaikan, akan diganjar dengan nilai berlibat ganda pahala dari Sang Maha Pencipta. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat”.

Berpijak dari penggalan hadis ini, menyebabkan bulan puasa seakan menjadi ajang bagi umat Islam untuk berlomba-lomba untuk meraih bergunung-gunung pahala dari Allah SWT, melalui suatu aksi berbagi alias bersedekah. Aksi berbagi yang sering kita temui ketika berada bulan Ramadhan, kita sering menyaksikan di pinggir-pinggir jalan kumpulan ibu-ibu, anak muda maupun organisasi kemasyarakat berbondong-bondong membagikan takjil dan makanan kepada orang yang kurang mampu untuk berbuka puasa.

Selain bersedekah dalam bentuk makanan maupun bahan makanan, aksi ringan tangan juga dilakukan umat Islam di masjid dan musola. Hampir setiap malam, jamaah masjid dan musolah, selalu menyisipkan lembaran uang kertas di kantong baju dan celana, untuk disedekahkan demi kemaslahatan umat. Momentum Ramadhan, otomatis membuat grafik pemasukan masjid dan musola meningkat dratis. Tak berhenti di situ, besarnya pemasukan keuangan masjid dan musola, lantas disalurkan keperluan masjid dan musola, seperti membayar honor petugas selama bulan Ramadhan, disalurkan kepada anak yatim, kaum duafa dan biaya operasional masjid dan lainnya.

Tidak hanya di lingkungan rumah ibadah, ternyata trend berbagi pada bulan penuh keberkahan ini, seakan menjadi “virus” yang tidak bisa dihalangi di kalangan karyawan perkantoran swasta maupun pemerintahan. Karyawan secara sukarela dan penuh keikhlasan menyisihan gaji atau penghasilannya didharmakan ke anak yatim maupun kaum dhuafa. Aksi menyisihakan sebagian penghasilan ini, sudah menjadi tradisi setiap tahun, sehingga ada instansi yang sengaja menganjurkan kepada seluruh karyawan untuk menitipkan sebagian kecil uangnya kepada bendahara, sehingga akumulasi pada saat Ramadhan lumayan besar.

Sudah lumrah dan lazim, setiap tiba bulan Ramadhan, karyawan di jajaran pemerintahan, melakukan aksi berbagi untuk kaum dhuafa. Seperti halnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis pada setiap Safari Ramadhan di masjid-masjid yang berada di desa-desa sebelas kecamatan di Negeri Junjungan ini, kami melakukan aksi berbagi kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Jujur penulis kata, uang yang dibagikan kepada kaum kurang mampu berasal dari karyawan, terutama terutama berstatus PNS yang dikumpulkan dari sebagian dari penghasilan yang disisihkan.

Kedermawan seorang mempunyai tujuan untuk menjernihkan jiwa seseorang, mewujudkan kepekaan sosial yang tinggi, tenggang rasa terhadap saudara yang fakir. Tak hanya itu, bagian dari upaya mengingat karunia Allah dari berbagai nikmat yang diberikan-Nya. Selain itu syariat Islam bertujuan untuk mewujudkan keridhaan dan kelapangan hati seseorang yang menerima sedekah, perekat ukuwah Islamiyah, terciptanya masyarakat yang dinamis, gemar tolong-menolong. Hal itu menekankan bahwa Islam adalah agama yang mempunyai satu tujuan, satu landasan, dan satu kewajiban.

Intinya kedermawaan memberikan nilai positif dan menjadi pahala sangat berlipat ganda, hal in sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran surat Al-Baqarah ayat 261, artinya "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (bersedekah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Aksi suka berbagi oleh umat Islam, khususnya di kalangan Aparatur Sipil (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis hendaknya tidak harus sebuah “tradisi” di bulan Ramadhan. Namun hanya menjadi sebuah pelajaran yang terus membekas dalam kehidupan sehari-hari di luar bulan penuh berkah. Sebuah harapan untuk menumbuhkan budaya ringan tangan bagi kalangan ASN, terlebih saat ini kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19, dimana sebagian besar masyarakat kita masih dirundung dengan persoalan penghasilan yang terus menurun, karena pelemahan ekonomi.

Suka berbagi alias dermawan, terlebih berbagi dengan harta yang disayangi, akan mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian yang sempurna. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT, (Q.S Al Imran:92) artinya: "Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai (hakikat) kebajikan dan kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu dermakan sebagian dari apa yang kamu sayangi. Dan sesuatu apa juga yang kamu dermakan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

Islam itu memang indah, jangan sedekah dalam bentuk harta kesayangan, tentu akan mendapat ganjaran besar, terlebih lagi bila dilakukan pada bulan Ramadhan, namun sedekah bukan bernilai harga saja akan diganjar pahala. Yakni bersedekah dikatakan sederhana karena sedekah tidak harus berupa harta benda melainkan senyuman juga merupakan sedekah. “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah“ (HR. At-Tirmidzi). Intinya sedekah pada hakikatnya harus dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan. Lebih dari itu, sedekah juga mesti dilakukan semata untuk mengharap ridho Allah tidak untuk mencari pujian dari sesama manusia.

Orang yang ahli bersedekah sangat dimuliakan Allah SWT dan akan mendapat balasan dari perbuatan terpujinya itu. Diantara keutamaan bagi orang yang ahli bersedekah, antara lain adalah, mendapat keberkahan dari hartanya. Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Dan seorang hamba yang memiliki sifat pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya” (HR. Muslim, no. 2588). Kemudian, dosanya akan dihapuskan. “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi yang disahihkan Al-Albani dalam Sahih At-Tirmidzi, 614).

Seperti disinggung penulis sebelumnya, melalui gemar bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid ayat 18 yang artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak” (Qs. Al Hadid: 18). Kemudian, melalui sedekah juga akan membantu seseorang yang sudah meninggal dibebaskan dari siksa kubur. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873).

Tak kalah penting, ternyata melalui aksi gemar bersedekah akan dipanjangkan umurnya. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani, Nabi Muhammad SAW bersabda,"Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat memanjangkan umurnya, dapat mencegah kematian yang tidak baik (su’ul khotimah). Allah SWT akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).

Melihat banyaknya hikmah yang dapat diraih dari budaya gemar bersedekah ini, tidak ada salahnya penulis mengajak seluruh umat Islam untuk terus bersedekah, terkhusus di kalangan ASN yang memiliki penghasilan setiap bulan. Karena melalui aksi gemar sedekah selain mengandung nilai ibadah ibadah juga mempunyai dimensi vertikal, juga mengandung makna dimensi horizontal. Dimensi horizontal berkaitan dengan bentuk dan pola hubungan antar manusia. sedekah bisa disebut sebagai ibadah sosial. Ibadah sosial merupakan ibadah yang mempunyai efek langsung dengan konteks kehidupan masyarakat sekitar, mengandung nilai gotong royong dan tanggung jawab sosial sehingga dapat diharapkan dapat meratakan pendapatan ekonomi serta menghapus kemiskinan dalam masyarakat.

 

 


Tim Redaksi

Opini Lainnya

Tulis Komentar