BENGKALIS – Seiring kemajuan informasi dan teknologi komunikasi, menuntut pengelolaan perpustakaan di daerah dituntut untuk berinovasi. Jika tidak, maka akan ditinggalkan masyarakat, khususnya generasi muda.
Untuk menaklukkan masyarakat agar mempunyai kesadaran masyarakat agar minat untuk baca buku dan mau datang ke pustaka, pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dipersip) Bengkalis berinovasi dengan meluncurkan Porgram Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (PBIS).
Demikian diungkapkan Kepala Dipersip Bengkalis, Suwarto, Selasa 26 Maret 2019. Menurutnya, PBIS merupakan perpustakaan yang menyentuh masyarakat secara langsung dalam berbagai kelompok seperti pertanian, perikanan (nelayan), kerajinan tangan dan sebagainya.
“Program PBIS ini mulai dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 6 April 2019 mendatang,” terangnya.
Program PBIS Inklusi Sosial bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui literasi dengan mengakses informasi yang mampu menciptakan kreativitas atau inovasi sehingga dapat dijadikan penghasilan masyarakat dalam sektor ekonomi
Sebelumnya, untuk mewujudkan PBIS ini, pihak Dipersip bersama Komunitas Gegame (Gerakan Generasi Muda Edukatif) menggelar rapat. Dalam rapat tersebut dihadiri, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pemberdayaan Kegemaran Membaca, Yana Susilayeni, Kepala Bidang Layanan Alih Media dan Otomasi Perpustakaan, Paiman Siregar, SE, Kepala Subbagian Pelayanan Perpustakaan, Ismail dan 18 staf bidang pelayanan perpustakaan.
Dijelaskan Suwarto, kehadiran PBIS ini berperan sebagai pusat belajar masyarakat melalui pendekatan sistem sosial untuk meningkatkan keterampilan dan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Inklusi itu menyandingkan masyarakat dengan narasumber yang memiliki skill atau keahlian sehingga bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan kehidupan perekonomiannya,” papar mantan Kabag Kesra Setda Bengkalis ini.
Perpustakaan sebagai fasilitator masyarakat dalam mengembangkan potensi-potensi mereka. Prospek dan perkembangan program ini sangat bagus karena tujuan akhirnya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat
Selain itu, kata Suwarto, Dipersip akan terus menjalin kerjasama dengan Perangkat Daerah lainnya dengan menghadirkan narasumber dalam melaksanakan PBIS. Sebagai contoh pelatihan budidaya tanaman obat, maka bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan menghadirkan narasumber tentang budidaya tanaman obat.
Tidak hanya itu, untuk menunjang PBIS ini Dipersip juga akan bekerjasama dengan desa-desa. Langkahnya, imbuh Suwarto, pihaknya menghubungi kepala desa untuk mengumpulkan masyarakat dan melaksanakan pelatihan atau workshop.
“Untuk tahap awal, kita lakukan untuk desa di Kecamatan Bengkalis,” tandas Suwarto. #DISKOMINFOTIK