Bupati Puji dan Beri Reword Grup Kebane Warisan Melayu Desa Teluk Lecah

Teks foto: 21 Anggota Grup Kebane Warisan Melayu Teluk Lecah, ketika usai menampilkan seni Kebane di hadapan Bupati Bengkalis, dan seluruh masyarakat yang hadir ditengah guyuran hujan, Kamis, 25 Oktober 2018.

Bupati Bengkalis, Amril Mukminin ketika memberikan hadiah langsung kepada grup kebane Warisan Melayu Teluk Lecah.

RUPAT – Dalam pelaksanaan pembukaan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGRM) ke-15 tingkat Kabupaten Bengkalis, di Desa Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Bupati Bengkalis Amril Mukminin bersama seluruh tamu kehormatan dan masyarakat yang hadir disajikan Seni Kebane, Kamis, 25 Oktober 2018.

Kegiatan yang diselenggarakan di halaman Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 3 Rupat ini, seketika berubah setelah Kebane yang dibarengi dengan lantunan syair Arab ini, dibawakan oleh 21 orang dari grup Warisan Melayu Desa Teluk Lecah ini.

Pasalnya, hujan mulai turun dan membasahi halaman SMP Negeri 3 tersebut, tak terkecuali para grup yang menampilkan seni melayu ini. Sontak hal ini membuat Bupati bangga karena rela berbasah-basahan sementara kebane tetap dimainkan.

“Bupati tadi berbisik kepada kami, mengatakan grup kebane ini harus diberi perhatian lebih, karena sudah rela berbasah-basahan diguyur hujan, harus kita berikan amplop khusus,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bengkalis, Yuhelmi, ketika memberikan sambutan dalam kegiatan BBGRM tersebut.

Hal itupun memang langsung dilakukan Bupati Bengkalis ketika sesaat sebelum pelaksanaan pembukaan BBGRM selesai digelar. 21 orang yang menampilkan seni kebane tadi semringah mendapatkan reword khusus dari Bupati Bengkalis.

Sebelumnya, Bupati Bengkalis mengatakan rasa bangganya kepada masyarakat Desa Teluk Lecah ketika memberikan sambutan yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan BBGRM tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2018.

“Budaya dan seni di Desa Teluk Lecah ini kami nilai masih sangat dilestarikan dan tentunya kami bangga akan hal ini. Kami berharap seni budaya lokal yang kita miliki jangan sampai hilang, karena seni budaya merupakan sesuatu hal yang menunjukkan jati diri kita kepada orang lain,” katanya.

“Jaga terus dan lestarikan terus potensi-potensi yang kita miliki. Jangan sampai hilang ditelan zaman dan generasi kita tidak mengetahui akan seni dan budaya yang sejatinya ada dan sangat banyak di negeri ini,” tambahnya.

Untuk diketahui, kebane adalah seni musik yang menyerupai kompang, terbut dari kulit sapi atau kambing, dan gagangnya berbentuk melingkar terbuat dari kayu. Hanya saja gagang kebane lebih lebar dan tebal ketimbang kompang.#DISKOMINFOTIK