Pencarian

Jajap Menjemput 'Raja', Ziarah ke Makam Laksamana

BUKIT BATU - Bak seorang Raja dan Permaisuri, Bupati Bengkalis Amril Mukminin bersama istri, disambut masyarakat Desa Bukit Batu dan Sukajadi dengan Jajap sebagai tanda menghormati kedatangan tamu agung Negeri Junjungan, Senin 30 Juli 2018. 

Bupati diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) H Bustami dan Istri Hj Akna Juwita, setelah berada di Jajap, mendapatkan doa dari pemangku adat dan sejumlah petinggi setempat lewat tepuk tepung tawar tradisi budaya melayu, yang juga sebagai bentuk penghormatan.

Kemudian, setelah prosesi penyambutan dilaksanakan, Jajap pun langsung bergerak perlahan dari kuala menyusuri Sungai Bukit Batu membawa Sekda, istri dan rombongan menuju Desa Sukajadi untuk berziarah ke Makam Laksamana Raja Dilaut.

Sebagai informasi, Jajap merupakan bangunan tenda berhias tak ubah seperti singgasana raja yang didirikan diantara dua kapal secara bergandeng. Pada zaman dahulu kala Jajap dibangun di dua atau lebih perahu panjang yang dibangun ketika Raja Siak hendak berkunjung ke kediaman Datuk Laksamana.

Setiba di Sukajadi, desa pemekaran Bukit Batu ini, sebagai tempat tinggal sang Datuk Laksamana dan lokasi peristirahatan terakhirnya, Sekda dan rombonganpun langsung kembali disambut kompang lalu kemudian mengikuti rangkaian kegiatan serimoni, di halaman rumah bekas kediaman Datuk Laksamana, sebelum dilanjutkan dengan ziarah ke makamnya yang tak begitu jauh dari rumah bersejarah itu. 

Sekda mengatakan bahwa ziarah merupakan wujud syukur dan tanda terima kasih kepada tokoh pejuang yang telah mendahului generasi saat ini menghadap Illahi. Dengan demikian ziarah ini dapat menjadi motivasi agar mampu melanjutkan hasil perjuangan pendahulu seperti Datuk Laksamana dengan mempertahankan kemakmuran negeri.

“Melupakan sejarah sama dengan melupakan jati diri. Tentunya apa yang kita rasakan saat ini merupakan buah dari jerih payah tokoh pejuang kita terdahulu dalam menghadapi musuh-musuh. Sudah sepantasnya kita menghormati dan memanjat doa kepada Allah, agar arwah para pejuang negeri ini, digolongkan kepada hamba-hamba-Nya,” harap Bustami.

Sekda juga mengajak, berbagai budaya dan adat istiadat yang bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitabullah, yang diajarkan orang tua-tua terdahulu supaya dapat senantiasa dilestarikan.

“Itulah artinya kalau melayu takkan hilang ditelan bumi. Kita lah yang harus sama-sama menjaga dan merawat serta terus memelihara adat budaya yang secara turun temurun harus dilestarikan bersama,” sebutnya.

Sekda juga berpesan, khususnya kepada generasi muda, terlebih saat ini usia Bengkalis sudah mencapai 506 tahun, agar tidak lupa dengan sejarah negeri. Karena generasi mudalah yang nantinya bertanggung jawab menjadi pewaris dan penyambung kisah sejarah Datuk Laksamana kepada generasi selanjutnya.

Turut serta dalam ziarah ke Makam Laksamana Raja Dilaut kala itu, Camat Bukit Batu, Mulyadi, Camat Siak Kecil Fadlul Wajdi, Kades Sukajadi Izhar Syafawi, sejumlah kades lainnya, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah, sejumlah anggota DPRD Bengkalis dan tamu kehormatan lainnya. #DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi