Pencarian

Tak Perlu Khawatir, Disdagperin Pastikan Pasokan BBM di Pulau Bengkalis Aman

BENGKALIS – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Raja Arlingga melalui Kepala Bidang Pengembangan dan Perdagangan, Burhanuddin, mengatakan jelang H-1 Lebaran Idul Fitri 1439 H, atau hingga Kamis 14 Juni 2018, diperkirakan truk pengangkut pasokan BBM jenis premium, pertalit dan solar bisa diangkut ke Pulau Bengkalis.

Secara rinci, untuk APMS Senggoro BBM jenis premuim sebanyak 10 ribu liter, pertalit 5 ribu liter. APMS Bantan, untuk premium 15 ribu liter, pertalit 10 ribu liter, solar 5 ribu liter. APMS Teluk Latak, premium sebanyak 18 ribu liter dan solar 5 ribu liter dan AMPS Nurwati, premium 10 ribu liter.

Dikatakan Burhanudin, untuk memastikan pasokan BBM di pulau Bengkalis tidak terjadi kelangkaan, pihak Pertamina stanbay dan menjamin tetap memasok BBM pada musim libur Lebaran.

Hanya saja pada hari H alias Lebaran pertama, pasokan BBM untuk pulau Bengkalis harus libur. Namun pada H+1 atau Lebaran kedua, pendistribusian BBM berjalan seperti semula, tergantung dari permintaan APMS.

“Informasi dari Ceng Wat (pemilik APMS), untuk AMPS Bantan dan Teluk Latak, pada Sabtu nanti sudah mulai masuk. Selanjutnya dari APMS Nurwati, pada Minggu masuk,” ungkap Burhan.

Terjadinya kelangkaan pasokan BBM dalam beberapa hari ini, terutama jelang Lebaran ini, menurut Burhan, salah satu penyebabnya selama dua hari ini truk-truk pasokan BBM tidak bisa terangkut keseluruhan.

Mengapa hal itu terjadi, mengingat dalam dua hari ini, jumlah truk BBM yang hendak menyeberang ke Pulau Bengkalis melebihi dari sebelumnya, yakni mencapai 24 hingga 26 truk.

Sementara kapasitas setiap roro maksimal Bahari, Mutiara Pertiwi dan Mulya Nusantara hanya mampu menampung 18 sampai 19 truk. Kemudian penyebab lain dari kelangkaan BBM di Pulau Bengkalis, meningkatnya permintaan BBM, karena bertambahnya kendaraan dari luar.

Untuk memastikan agar, truk-truk BBM yang masuk ke Pulau Bengkalis dalam jumlah banyak, pihak Disdagprin telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, meminta agar pada Kamis atau H-1 Lebaran ini, truk BBM diangkut menggunakan roro Swarna Putri, yang bisa menangkut 20 hingga 21 truk.

Selanjutnya adanya fenomena atau semacam kecenderungan warga “menimbun” dengan cara membeli BBM dengan giregen (galon). Warga khawatir, minyak langka pada hari Lebaran, sehingga harus “menimbun” untuk pasokan untuk keperluan sendiri atau bukan untuk dijual.

Disinggung, adanya aksi spekulan menimbul BBM untuk dijual dengan harga lebih tinggi. Dikatakan Burhan, untuk mengurangi aksi spekulan, ini Disdagprin terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah aksi merugikan tersebut. Sejauh ini belum ada laporan atau temuan tentang adanya aksi spekulan BBM.

Burhan secara tegas mengatakan jika ada spekulen yang ingin mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan keuntungan besar, maka pihaknya tidak segan-segan melaporkan ke pihak aparat kepolisian. #DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi