BENGKALIS – Sebanyak 15 kelompok reog dan kuda lumping, Minggu 12 November 2017 berkumpul di lapangan bola Desa Bantan Tengah Kecamatan Bantan. Kehadiran kelompok seni budaya Jawa ini, sempena Festival Reog se-Kabupaten Bengkalis.
“Insyallah, kesiapan kita untuk melaksanakan Festival Reog se-Kabupaten Bengkalis sudah matang. Seluruh kelompok reog dan kuda lumping yang ada sudah menyatakan siap tampil. Kelompok tersebut terdiri 10 kelompok reog dan 5 kelompok kuda lumping,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Sufandi, melalui rilis, Kamis 9 November 2017.
Sesuai rencana pembukaan Festival Reog se-Kabupaten Bengkalis yang ditaja oleh Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) Bengkalis ini akan dihadiri orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning, Riau Arsyadjuliandi Rahmad dan orang nomor satu di Negeri Junjungan, Amril Mukminin.
“Dari konfirmasi dengan protokoler, Bapak Gubernur Riau dan Bupati Bengkalis dipastikan datang. Tentu kita harapkan, kedua pemimpin ini datang sekaligus membuka festival ini,” ungkap Sufandi yang juga Kabid di Dinas Sosial Bengkalis.
Dikatakan Sufandi, tujuan Festival Reog se-Kabupaten Bengkalis, selain sebagai ajang silaturahmi antar kelompok penggiat seni budaya Jawa, juga untuk melestarikan khasanah budaya milik etnis Jawa di Negeri Melayu.
Mengingat di tengah kemajuan tekonologi informasi dan komuninasi, secara perlahan mengikis khasanah budaya, tak terkecuali seni budaya reog. Agar seni budaya leluhur ini tidak hilang dari kalangan masyarakat keturunan Jawa di Bengkalis, khususnya bagi generasi muda, maka dilaksanakan pergelaran seni budaya dalam skala besar.
Selain itu, kata Sufandi, melalui ajang Festival Reog se-Kabupaten Bengkalis ini, akan menjadi ajang saling bertukar pengalaman antar kelompok reog maupun kuda lumping. Satu hal lagi, yang dapat dipetik dari momentum seni budaya reog ini, mampu menyatukan seluruh masyarakat, tidak hanya keturunan suku Jawa, juga suku lainnya yang ada di kecamatan Bantan dan Kabupaten Bengkalis pada umumnya.
Pengurus IKJR Bengkalis, berupaya kegiatan ini akan berkelanjutan, sehingga kelestarian budaya milik leluhur ini terus langgeng. #DISKOMINFOTIK