BENGKALIS - Hiruk pikuk kesuksesan kontingen Indonesia pada Asean Para Games IX tahun 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia nyaris tak banyak orang tahu. Bahkan Tim Nasional pada ajang itu, juga luput dari pembicaran pencinta sepakbola dalam negeri.
Berbeda dengan Timnas U-22 pada Sea Games Kuala Lumpur, setiap penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan selalu menjadi perhatian publik tanah air. Namun tidak seheboh dengan skuad Timnas penyandang cacat. Padahal, skuad Timnas dari kalangan anak-anak muda yang memiliki kelainan fisik berupa Cerebral Palsy (CP) sukses mengukir sejarah di ajang bergengsi Asean Para Games IX tahun 2017 di negeri jiran.
Bahkan tak banyak orang tahu, ternyata top score pada ajang olahraga penyandang cacat tersebut merupakan Budak Bengkalis. Yahya Muhaimin pemuda kelahiran Bantan Tengah (Mentayan) Kecamatan Bantan, 12 Oktober 2000 ini menyumbangkan delapan gol, sehingga dinobatkan sebagai top score pada perhelatan negara-negara Asia Tenggara.
Gol-gol cantik yang dipersembahkan untuk menyempurnakan juara umum Indonesia, pada saat setiap pertandingan. Yakni saat menundukan Myanmar sebanyak 4 gol, ketika berhadapan dengan Singapura 2 gol dan saat lawan Thailand pada babak penyisihan 1 gol.
Terakhir saat meladeni Thailand pada babak final di Field C National Sports Council, Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (22/9/2017), anak watan Desa Mentayan ini mampu menyumbangkan 1 gol, sehingga memantapkan Timnas menggulung tim Gajah Putih dengan angka 3-0.
Kepiawaian buah hati dari pasangan Muzamil dan Rubiati ini dalam mengolah si kulit bundar, berawal dari kegemarannya main futsal di kampung halaman. Tepatnya di lapangan sepakbola depan Masjid Maqamu Mahmud dan Kantor Desa Mentayan, disulap menjadi lapangan futsal, pelajar Madrasah Aliyah Miftahul Jannah Desa Selatbaru ini, bersama teman-teman di kampung berlatih.
Meskipun memiliki kekurangan berupa gangguan otot dan syaraf pada bagian tangan dan kaki kiri yang tidak normal, namun tidak membuat alumni SDN 24 Desa Mentayan ini, kurang percaya diri alias minder. Baginya, kekurangan yang dimiliki, harus menjadi kekuatan untuk menjadi terbaik dalam meraih prestasi bergengsi.
Tekadnya untuk menjadi pemain nasional sangat kuat, lantas Muhaimin mengikuti seleksi masuk ke yayasan pembinaan olahraga cacat atau Yayasan National Paralympic Comitee (NPC) Riau di Pekanbaru. Bermula dari kehadirannya di NPC Riau tersebut, dipercaya membela Tim Bumi Lancang Kuning pada perhelatan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV tahun 2016 di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Meskipun saat di Peparnas XV, skuat tim Riau tidak meraih juara, namun penampilan apik alumni SMPN 03 Bantan Tengah, Kecamatan Bantan ini, mampu mencuri perhatian pelatihan nasional. Tak ayal, jelang perhelatan Asean Para Games IX tahun 2017 di Kuala Lumpur, Yahya Muhaimin bersama lima pemain asal Riau dipanggil untuk mengikuti seleksi.
“Alhamdulillah dari lima pemain yang diseleksi, ternyata anak dipercaya untuk bergabung dengan Timnas Asean Para Games di Malaysia,” ungkap Muzamil ayah kandung Yahya Muhaimin, Senin 25 September 2017.
Muzamil mengaku senang dengan prestasi yang digapai sang anak. Tidak hanya mengharumkan nama keluarga, kampung, kecamatan, kabupaten dan provinsi, tapi jauh dari itu Yahya Muhaimin mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di jagat negara-negara Asia Tenggara.
“Semoga bakat dan kontribusi Yahya Muhaimin terus terasah dan bisa membanggakan orang tua, tanah kelahiran dan bangsa Indonesia,” ujar pria yang berprofesi sebagai petani ini.
Sementara itu Ketua KNPI Kecamatan Bantan, Riki Aftafiandi mengaku bangga atas prestasi gemilang yang ditorehkan pemuda asal Desa Mentayan. Meskipun mempunyai kelainan dan kekurangan dibandingkan dengan pemuda normal di desanya, namun Yahya Muhaimin bisa berbicara di level internasional. Hendaknya, prestasi tersebut menjadi pemicu bagi pemuda-pemuda di Kecamatan Bantan dan Kabupaten Bengkalis.
Riki berharap kerhasilan Yahya Muhaimin mengharumkan nama Indonesia, mendapat perhatian dari pemerintah, baik itu pemerintah pusat, provinsi dan tentunya Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Karena selama, setahu Muzamil bahwa Bupati Bengkalis Amril Mukminin sangat perhatian dengan generasi muda berprestasi di Negeri Junjungan ini.
Bahkan ketika putra-putri terbaik Kabupaten Bengkalis akan mewakili daerah dan negara di luar negeri, langsung diundang oleh bupati. Seperti halnya, Rita Nurmaliza, Miss Earth-Fire Indonesia 2017 (Putri Api Indonesia 2017) yang ikut bagian pada ajang pemilihan Miss Asia Pasifik International di Filifina. Kemudian Andi Putera yang diundang pada ajang Asia Youth Internasional Model United Nation (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Harapan kami, agar kiranya Bupati Bengkalis Bapak Amril Mukminin juga mengundang Yahya Muhaimin. Sebab Yahya sudah berbuat untuk mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dan Indonesia di level Asean,” tandasnya. ##DISKOMINFOTIK##