BENGKALIS, DISKOMINFOTIK – Pengurus Masjid Agung Istiqomah, mulai pada Jumat (14/7/2017) dinihari pukul 03.00 WIB menggelar kegiatan malam iktikaf. Kegiatan ini, sebagai upaya meneruskan kebiasaan yang dilaksanakan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
“Insya-Allah, malam ini kita akan melaksanakan kegiatan iktikaf. Kami sudah mengundang umat Islam melalui pengurus masjid dan mushola yang ada di Kota Bengkalis dan sekitarnya,” ungkap Ketua Umum Pengurus Masjid Agung Istiqomah, Arianto, Kamis (13/7/2017).
Dikatakan Arianto, berdasarkan hasil keputusan pengurus Masjid Agung Istiqomah, kegiatan malam iktikaf akan dilaksanakan secara kontinyu setiap bulan, tepatnya setiap malam Jumat pada minggu kedua. Kegiatan ini, selain untuk meneruskan kebiasaan pada bulan Ramadhan, juga untuk lebih meningkatkan ketaqwaan dan keimanan umat Islam Negeri Junjungan.
“Jika melihat dari pengalaman pada bulan Ramadhan kemarin, jamaah yang mengikuti malam iktikaf jumlahnya mencapai 400 bahkan 500 orang. Kami berharap pada malam ini, jumlah jamaahnya sama, minimal mendekati pada bulan Ramadhan lalu,” ungkap Arianto yang juga menjabat Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Bengkalis ini.
Agenda yang dilaksanakan pada malam iktikaf ini, meliputi ceramah kajian agama yang disampaikan Ustadz H. Ghufronuddin. Kemudian dilanjutkan dengan shalat-shalat sunat, seperti shalat tahajud, shalat tobat, shalat hajat dan shalat tasbih. Setelah mengikuti shalat-shalat sunat, akan diakhiri dengan shalat subuh berjamaah.
“Dalam kegiatan malam iktikaf ini, jamaah akan memanjatkan doa-doa untuk keselamatan pribadi, juga untuk mendoakan kemakmuran, kedamaian dan ketenteraman bagi Kabupaten Bengkalis yang sama-sama cintai,” ungkap Arianto.
Lebih lanjut Arianto menegaskan, banyak keutamaan mengerjakan shalat sunat pada seperti tiga malam terakahir. Hal ini sebagaimana Sabda Rasullah, “Kerjakanlah shalat malam, sesungguhnya shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, menjadi penghalang dari perbuatan dosa, dan menghapuskan kesalahan”.
