Pencarian

Rebuskus: Nikmatnya Rebusan Hangat, Jawaban Gaya Hidup Sehat Warga Bengkalis ​

Daftar Isi

    Udara pagi di Bengkalis kini terasa berbeda. Ada sebuah kesadaran baru yang merambat pelan namun pasti di tengah denyut nadi kota terubuk ini. Semangat untuk hidup lebih sehat semakin membudaya, tak lagi sekadar wacana. Tengok saja di sepanjang jalan, semakin ramai warga yang berolahraga, berlari kecil, atau sekadar meregangkan badan di bawah mentari pagi.

    ​Namun, olahraga saja tentu tidak cukup. Kesadaran ini merembet hingga ke meja makan. Masyarakat, terutama di kawasan urban Bengkalis, mulai cerdas memilih asupan. Salah satu indikator yang paling kentara adalah mulai bermunculannya usaha kuliner yang berani "melawan arus", menawarkan hidangan yang diolah dengan cara direbus atau dikukus. Sebuah oase di tengah gempuran makanan berminyak dan bersantan.

    ​Rindu Sarapan Sederhana Penuh Gizi

    ​Lupakan sejenak panganan berat yang berminyak atau berkuah santan pekat di pagi hari. Bagi Anda yang ingin memulai hari dengan energi bersih dan tubuh yang ringan, tak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan sarapan sehat. Bayangkan betapa nikmat dan menenangkannya menyantap sepotong jagung manis yang dikukus, uapnya masih mengepul. Atau legitnya pisang rebus, empuknya singkong, kentang, dan ubi jalar yang diolah dengan cara paling jujur: direbus.

    ​Kenikmatan sederhana ini tak hanya menyehatkan, tapi juga seolah membawa kita kembali ke akar tradisi. Masalahnya, di tengah kesibukan pagi, siapa yang sempat menyiapkan semua itu? Merebus aneka umbi-umbian butuh waktu. Nah, di sinilah kabar baiknya.

    ​Rebuskus: Jawaban Lezat di Jantung Kota

    ​Kini, Anda tak perlu repot-repot lagi. Jika kerinduan akan sarapan sehat itu datang, langkahkan kaki Anda ke seberang Kantor Bupati Bengkalis. Tepat di depan gedung eks Akademi Komunitas Bengkalis, sebuah lapak sederhana hadir menjawab kebutuhan itu. Namanya "Rebuskus".

    ​Rebuskus adalah cerminan dari pergeseran gaya hidup tadi. Ia hadir di lokasi yang sangat strategis, di pusat aktivitas perkantoran dan warga. Setiap pagi, lapak ini menjadi primadona baru bagi mereka yang mencari sarapan bergizi sebelum memulai aktivitas. 

    Sosok Hangat di Balik Rebusan Nikmat

    Di balik lapak sederhana itu, ada senyum ramah yang selalu menyapa. Dia adalah Novella Ayu Astuti, sang pemilik Rebuskus. Berasal dari Jl. Hr. Soebrantas, Gg. H. Sidik, Kecamatan Bengkalis, Novella melihat peluang dari kebutuhan akan makanan sehat ini. Dengan tekun, ia mulai menjajakan aneka rebusan hangatnya sedari pagi.

    ​Biasanya, lapak Rebuskus sudah ramai sejak mentari baru saja meninggi hingga sekitar pukul 10.00 WIB. "Alhamdulillah, banyak yang suka. Mungkin orang sudah mulai sadar pentingnya mengurangi minyak," tuturnya suatu pagi.

    ​Harganya pun sangat bersahabat. Dengan merogoh kocek Rp10.000, Anda sudah bisa membawa pulang satu porsi berisi 4 potong aneka rebusan. Anda bebas memilih campurannya. Khusus untuk telur rebus, harganya Rp3.000 per buah. Dan jika Anda beruntung, Novella tak segan memberikan bonus kacang tanah rebus secara gratis, selama persediaan masih ada.

    ​Tak Hanya Sarapan, Makan Malam Pun Bisa

    ​Bagi masyarakat Bengkalis yang peduli kesehatan, atau Anda pengunjung dari luar daerah yang sedang mencari pengalaman wisata kuliner Bengkalis yang unik, Rebuskus adalah destinasi wajib. Ini bukan sekadar kuliner khas Bengkalis yang biasa, tapi sebuah cerminan gaya hidup.

    ​Kabar baiknya, Rebuskus tak hanya melayani pemburu sarapan. Bagi Anda yang ingin menjadikannya santapan sehat untuk makan malam, Anda juga bisa memesannya. Cukup hubungi Novella terlebih dahulu via WhatsApp di nomor 0823 8663 8281 untuk memastikan pesanan Anda disiapkan. 
    ​ 
    Jadi, tunggu apa lagi? Mulai hari Anda dengan pilihan yang lebih bijak, hangat, dan menyehatkan di Rebuskus.

    GRATIS! Ingin usaha kreatifmu di Bengkalis diliput oleh media resmi Pemkab? Daftarkan usahamu sekarang! Ceritakan kisah inspiratifmu & jangkau pelanggan baru. Klik di sini: https://shorturl.at/RMT0b

    Tim Redaksi