Pencarian

Lapas Bengkalis Kolaborasi dengan Pemkab Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Program Asimilasi Pertanian

BENGKALIS- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melaksanakan program pembinaan kemandirian asimilasi pertanian untuk ketahanan pangan. Rabu, 5 November 2025.

Program ini mengusung slogan "Siap Mandiri, Siap Berkarya, Siap Kembali ke Masyarakat", dengan fokus pada penanaman nanas dan ubi di lahan seluas 7 hektar.

Acara ini dihadiri berbagai pihak, antara lain Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri, Kalapas Kelas II A Bengkalis Priyo Tri Laksono.

Kemudian Pama Polres Bengkalis IPDA Supriono, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Dahen Tawakal, Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan H. Surtaman, Camat Bengkalis Taufik Hidayat, dan Kabid Aset BPKAD Ikram Noer.

Kalapas Priyo Tri Laksono menjelaskan, program ini bertujuan memberikan bekal hidup kepada warga binaan. "Hari ini, Lapas Kelas II A Bengkalis bersama Pemkab Bengkalis melaksanakan kegiatan ketahanan pangan dalam rangka program pembinaan warga binaan," ujarnya.

Priyo menambahkan, keterampilan yang didapat, khususnya dalam bidang pertanian, diharapkan dapat bermanfaat ketika warga binaan kembali ke masyarakat. 

"Kami perkirakan 1 bulan ini kita kebut penanaman nanas dan ubi. Harapan kami ini sebagai wadah bekal diri bagi rekan-rekan warga binaan. Program ini juga merupakan kelanjutan dari program Kalapas sebelumnya terkait ketahanan pangan di Lapas Kelas II A Bengkalis," ucapnya.

Mewakili Bupati Bengkalis, Staf Ahli Johansyah Syafri menyampaikan apresiasi atas inisiatif Lapas Bengkalis. Menurutnya, program ini adalah upaya yang strategis dan memiliki makna ganda.

"Atas nama Pemkab Bengkalis, kami mengapresiasi apa yang dilaksanakan Lapas Kelas II A Bengkalis. Ini merupakan program yang dalam konteks sambil menyelam minum air," jelas Johansyah.

Ia memaparkan bahwa selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga menjadi wadah pembinaan untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat. 

Johansyah juga secara lisan menyampaikan kepada Kalapas agar program ini dapat dilakukan secara berkesinambungan. kepada warga binaan yang terlibat Johan berpesan agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Johansyah menyoroti bahwa warga binaan yang terlibat dalam program ini adalah orang-orang pilihan. Ia menjelaskan bahwa dari total 1.800 narapidana, hanya 20 sampai 30 orang yang dipercayakan mengelola lahan tersebut. 

"Ini ada orang-orang pilihan, bukan orang-orang sembarang. Tidak semua orang bisa diletakkan di sini. Jadi, manfaatkan jangan pernah khianati kepercayaan yang diberikan oleh Kalapas dan teman-teman dalam rangka mengelola program ini," tegasnya.#DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi