Usia belia menjadi panggung bagi prestasi gemilang. Nayya Melhanie Salsabila, seorang santriwati berusia 16 tahun dari Humaira Quran Center (HQC) Bengkalis, berhasil meraih predikat tertinggi sebagai Juara 1 pada cabang Musabaqah Hafalan 100 Hadits dengan sanad dalam ajang STQH Nasional di Kendari 2025. Kemenangannya membuktikan bahwa semangat dan kegigihan mampu mengantarkan seseorang ke puncak prestasi.
Perjuangan di Balik Tirai

Atas saran dari ustadznya, Nayya terjun ke cabang yang menuntut hafalan dan pemahaman mendalam ini. Dengan dukungan penuh keluarga, ia menjalani bimbingan intensif dari pagi hingga malam bersama tujuh pelatih, tiga di antaranya tingkat nasional. Tantangan terbesarnya bukan datang dari materi, melainkan dari kondisi fisiknya yang sering kurang fit. Namun, itu tak menghentikannya. "Jenuh itu hal biasa, namun bukan alasan untuk berhenti berusaha," ujarnya.
Rendah Hati di Puncak Prestasi

Di arena lomba, rasa gugup ia ubah menjadi motivasi. Ia menemukan kekeluargaan dan saling dukung di antara para peserta yang seharusnya menjadi saingan. Saat namanya diumumkan sebagai juara, Nayya merasa terkejut. Baginya, ia hanya berusaha maksimal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. "Kemenangan jangan membuat kita sombong. Tetaplah rendah hati karena semua ini adalah campur tangan Allah," tuturnya bijak.
Pesan untuk Generasi Muda

Meskipun bercita-cita di bidang kesehatan, Nayya berpesan agar generasi muda tidak pernah menyerah karena kegagalan. "Kegagalan bukanlah alasan untuk menyerah, namun menjadi motivasi untuk lebih baik," katanya. Ia berharap agar generasi muda dapat menumbuhkan rasa cinta untuk menghidupkan dan mengamalkan Al-Qur'an serta Hadis Rasulullah SAW.
