Di pesisir timur Sumatera, di sebuah pulau bernama Bengkalis yang dijuluki Negeri Junjungan, pohon kelapa tumbuh subur, menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap dan kehidupan masyarakat. Nyiur yang melambai seolah menyapa setiap pelancong yang datang. Namun, di balik keindahannya, ada sebuah potensi tersembunyi yang seringkali berakhir sebagai limbah tempurung kelapa. Terutama setelah perhelatan besar seperti pesta pernikahan, tumpukan tempurung menjadi pemandangan biasa. Namun, di tangan seorang pria kreatif bernama Ardy Adnan, limbah yang terbuang ini bertransformasi menjadi karya seni bernilai tinggi, sebuah identitas baru bagi oleh oleh khas Bengkalis: SZ Coconut Art.
Ini bukan sekadar cerita tentang bisnis kerajinan tangan. Ini adalah kisah tentang visi, ketekunan, dan bagaimana melihat harta karun di tempat yang tak terduga. Ini adalah narasi tentang SZ Coconut Art, sebuah lokakarya sederhana di Desa Pasiran yang gaungnya telah melintasi batas-batas kabupaten, bahkan negara.

Awal Mula: Dari Iseng Menjadi Sebuah Panggilan Jiwa
Perjalanan SZ Coconut Art dimulai pada tahun 2013, bukan dari sebuah rencana bisnis yang matang, melainkan dari sebuah keisengan yang didasari keprihatinan. Ardy Adnan, sang pendiri, melihat begitu banyak tempurung kelapa berserakan di lingkungannya. Alih-alih membiarkannya menjadi sampah, ia mulai memungut dan mengolahnya di waktu senggang. Dengan peralatan seadanya, ia membentuk tempurung-tempurung itu menjadi aneka produk kecil.
"Awalnya hanya untuk mengisi waktu kosong. Saya coba buat beberapa kerajinan, lalu iseng saya posting di media sosial" kenang Ardy.
Tanggapan yang datang di luar dugaan. Teman-teman dan warganet memberikan respons yang sangat positif. Mereka tidak hanya memuji hasilnya, tetapi juga mendorong Ardy untuk melanjutkan dan menyeriusi usahanya. Meski sempat ragu, dukungan tersebut menanamkan benih keyakinan di dalam dirinya. Perlahan tapi pasti, apa yang dimulai sebagai hobi mulai menunjukkan potensi sebagai sesuatu yang lebih menjanjikan.

Titik balik yang sesungguhnya datang pada tahun 2017. Setelah beberapa kali menghantarkan sampel produknya ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bengkalis, Ardy Adnan mendapat panggilan yang mengubah segalanya. Ia diundang untuk mewakili Bengkalis dalam pameran bergengsi Kriya Nusa di Jakarta. Momen itu menjadi validasi atas kerja kerasnya dan membuka matanya terhadap potensi pasar yang jauh lebih luas. Sejak saat itu, Ardy memantapkan hati untuk fokus seratus persen mengembangkan SZ Coconut Art.
Dari Berkah Pesta Pernikahan Menjadi Karya Seni Berkelanjutan
Keunikan utama dari SZ Coconut Art terletak pada filosofi dan proses produksinya. Ini adalah sebuah industri rumahan yang mengusung konsep berkelanjutan. Bahan baku utamanya, tempurung kelapa, tidak didapat dari penebangan pohon, melainkan dari "limbah berkah" pesta pernikahan masyarakat setempat.

Di Bengkalis, kelapa adalah bahan masakan wajib di setiap hajatan. Santannya digunakan untuk memasak gulai, rendang, dan aneka hidangan lezat lainnya. Setelah santan diperas, tempurungnya seringkali dibuang begitu saja. Ardy melihat ini sebagai sebuah peluang emas. Ia menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar, mengumpulkan tempurung-tempurung sisa pesta untuk kemudian disulap di bengkel kerjanya.
Proses ini tidak hanya menjadikan SZ Coconut Art sebagai usaha yang ramah lingkungan, tetapi juga menanamkan sebuah cerita yang mendalam pada setiap produknya. Setiap gantungan kunci, setiap kotak tisu, atau setiap lampu hias yang Anda bawa pulang, membawa serta jejak perayaan dan kebahagiaan komunal masyarakat Bengkalis. Inilah yang membuat produk ini lebih dari sekadar kerajinan tangan Bengkalis; ia adalah memorabilia budaya.
Sebuah Semesta Kreasi dalam Genggaman Tempurung
Jangan bayangkan produk yang monoton. Di bengkel sederhana yang beralamat di Jalan Imam Bulqin, Dusun Samikun, Desa Pasiran, Kecamatan Bantan, Ardy Adnan bersama tiga orang anggotanya menciptakan beragam karya seni yang fungsional dan estetis. Mulai dari pernak-pernik kecil hingga hiasan interior yang menawan, semuanya memiliki sentuhan khas serat alami tempurung kelapa.

Produk yang ditawarkan sangat beragam, di antaranya:
Aksesori Personal: Gantungan kunci unik, bros jilbab yang elegan, gelang dan cincin dengan desain etnik yang khas.
Cinderamata & Souvenir: Miniatur ikonik, plakat, dan bed nama yang cocok dijadikan kenang-kenangan korporat maupun personal.
Dekorasi Rumah: Kotak tisu dengan ukiran halus, jam dinding artistik, lampu hias yang memancarkan cahaya hangat eksotis, hingga asbak yang fungsional sekaligus indah.
Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, dimulai dari Rp10.000 ke atas, memastikan bahwa setiap orang bisa membawa pulang sepotong keindahan Bengkalis tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Melintasi Batas, Menjangkau Hati
Kerja keras dan keunikan produk SZ Coconut Art telah membawanya melampaui batas Desa Pasiran. Produk-produk ini telah menyebar ke berbagai wilayah di Riau seperti Siak, Dumai, dan Kepulauan Meranti, bahkan menyeberang hingga ke Sumatera Barat. Kualitas dan keotentikannya menjadikannya pilihan utama sebagai oleh oleh khas Riau.

Lebih membanggakan lagi, SZ Coconut Art telah berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara. Para pelancong dari Malaysia dan negara tetangga lainnya seringkali singgah untuk membeli kerajinan ini sebagai suvenir otentik dari perjalanan mereka. Setiap ukiran pada tempurung kelapa seolah bercerita tentang kekayaan budaya Melayu pesisir yang mereka kunjungi.
Undangan untuk Menyaksikan Keajaiban dari Dekat
Membeli produk SZ Coconut Art bukan sekadar transaksi jual beli. Ini adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap kreativitas lokal, dukungan terhadap ekonomi kreatif yang berkelanjutan, dan cara untuk membawa pulang sebuah cerita. Setiap produk dibuat berdasarkan pesanan, memastikan kualitas dan sentuhan personal yang maksimal.

Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Bengkalis dan mencari oleh-oleh yang otentik dan berkesan, SZ Coconut Art adalah jawaban yang sempurna. Anda bisa merasakan langsung kehangatan proses kreatifnya dengan mengunjungi lokakarya mereka.
Alamat: Jalan Imam Bulqin, Dusun Samikun, Desa Pasiran, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau.
Cara Pemesanan: Hubungi langsung Ardy Adnan via WhatsApp di nomor 0852-6522-8182 atau datang langsung ke lokasi.
Datang dan saksikan sendiri bagaimana tempurung kelapa yang sederhana, di tangan-tangan terampil ini, menjelma menjadi karya seni yang memukau. Bawalah pulang bukan hanya sebuah produk, tetapi sebuah potongan jiwa dan kisah inspiratif dari Negeri Junjungan.
