BENGKALIS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperluas strategi edukasi publik dengan menggandeng kekuatan media sosial. Melalui ajang Benar Benar Kompetisi, KPK menantang Aparatur Sipil Negara (ASN), mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum termasuk di Negeri Junjungan untuk menyuarakan pesan antikorupsi lewat konten kreatif di platform digital.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menegaskan bahwa kompetisi ini adalah ruang strategis untuk menyemai budaya antikorupsi.
Kompetisi ini bukan sekadar lomba, melainkan instrumen literasi digital yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pemberantasan korupsi memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa.
Benar Benar Kompetisi merupakan ajang
kompetisi konten di Instagram dan TikTok yang dikombinasikan dengan pembelajaran digital tentang antikorupsi dan content creation melalui e-learning KPK.
Adapun tema dari kompetisi ini yaknk Korupsi Sektor SDA & Lingkungan, Korupsi Sektor Politik & Hukum serta Korupsi Sektor Pelayanan Publik.
Kegiatan ini berlangsung sejak 15 September hingga 30 Oktober 2025. Setiap peserta akan memperoleh sertifikat senilai 20 JP, sementara karya terbaik akan diberikan apresiasi khusus oleh KPK.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Sekda Ersan Saputra TH mengapresiasi dan mendorong ASN di lingkup Pemkab Bengkalis, serta masyarakat luas, untuk turut serta.
"Momentum ini penting bagi Bengkalis sebagai daerah yang tengah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel," tegas Sekda Ersan.
Informasi lengkap mengenai Benar Benar Kompetisi dapat diakses melalui laman resmi KPK di: s.id/benar2kompetisi. Dengan terlibat aktif, masyarakat Bengkalis diharapkan tidak hanya menjadi penonton, melainkan aktor penting dalam menyebarkan semangat antikorupsi.#DISKOMINFOTIK