BENGKALIS – Suasana haru dan khidmat menyelimuti malam penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 Tingkat Provinsi Riau yang digelar di Lapangan Pasir Andam Dewi, Bengkalis, Sabtu malam, 5 Juli 2025. Ribuan pasang mata tertuju ke panggung utama, di mana satu demi satu penampilan terbaik dipersembahkan sebagai penutup ajang yang telah berlangsung selama sepekan penuh.
Puncak malam penutupan datang saat Noprianti, qoriah asal Kabupaten Kuantan Singingi, tampil membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Suaranya yang merdu dan penghayatannya yang dalam saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an membuat seluruh hadirin terdiam dalam kekhusyukan. Banyak yang merekam momen ini, menjadikannya sebagai kenangan yang akan terus dikenang dari MTQ ke-43.
Perempuan bersuara emas itu dinobatkan sebagai Qoriah Terbaik Cabang Tilawah Dewasa Putri setelah melewati seleksi dan penilaian ketat dari dewan hakim nasional. Ia berhasil menyisihkan qoriah-qoriah terbaik dari 12 kabupaten/kota se-Riau.
Penampilan Noprianti bukan sekadar bentuk apresiasi atas prestasinya, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan MTQ ke-43 secara keseluruhan. Ia menjadi perwakilan dari semangat, dedikasi, dan kemuliaan kalamullah yang dikumandangkan selama satu pekan penuh di Bumi Sri Junjungan.
Bupati Bengkalis, Kasmarni, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas suksesnya penyelenggaraan MTQ tahun ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dan masyarakat yang turut menyukseskan acara, serta memberikan selamat kepada para juara, khususnya kepada Noprianti yang berhasil mengharumkan nama Kuantan Singingi.
"Alhamdulillah, penampilan qoriah terbaik malam ini benar-benar menggambarkan semangat MTQ, menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini, dan selamat kepada para juara yang telah mengharumkan daerahnya masing-masing," ujar Bupati Kasmarni.
MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Riau resmi ditutup dengan gema takbir dan doa bersama, sebagai penanda berakhirnya ajang keagamaan bergengsi ini. Lebih dari sekadar perlombaan, MTQ ini menjadi media syiar Islam yang memperkuat ukhuwah dan cinta terhadap Al-Qur’an di Tanah Lancang Kuning
Sebelum penampilan para juara, sebanyak 50 penari tampil memukau dalam sebuah kolase tarian pembuka. Dengan busana khas Melayu yang anggun dan gerakan yang gemulai, para penari menggambarkan harmoni antara seni budaya dan nilai-nilai Islam. Tarian kolosal ini membuka malam penutupan dengan semarak, disambut tepuk tangan meriah dan sorotan kamera dari penonton yang ingin mengabadikan momen indah tersebut. #DISKOMINFOTIK