BENGKALIS - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bengkalis diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono menyambut baik dan mendorong Bank Indonesia (BI) menerapkan transaksi digital atau pembayaran non tunai melalui aplikasi Response Code Indonesian Standart (QRIS).
Demikian hal itu disampaikan saat membuka sosialisasi dan edukasi implementasi transaksi digital non tunai, Selasa 19 November 2024, bertempat di gedung Cik Puan Jalan Hangtuah Bengkalis.
Dalam arahan tertulis Pjs Bupati Bengkalis yang dibacakan Andris Wasono mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengapresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau telah menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi implementasi digitalisasi transaksi pembayaran non tunai di Kabupaten Bengkalis, dalam rangka mendorong perluasan penggunaan kanal pembayaran non tunai khususnya melalui Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS), bagi ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
"Kami Pemerintah Kabupaten Bengkalis tentunya sangat menyambut baik kegiatan ini, dengan harapan melalui sosialisasi dan edukasi, kita dapat meningkatkan penggunaan QRIS di Negeri Junjungan, sekaligus menjadi upaya kita bersama dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya para ASN dalam bertransaksi, sehingga menjadi lebih mudah, aman dan cepat,"ungkapnya.
Lebih lanjut Andris menyebutkan transaksi menggunakan QRIS ini sudah mulai banyak dilakukan masyarakat, terutama di kota-kota. Karena bertransaksi menggunakan QRIS memiliki banyak manfaat, diantaranya pembayaran lebih kekinian dan praktis, bisa terhindar dari pembayaran uang palsu, tidak perlu menyediakan uang recehan serta akan tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.
"Kami Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat mendukung penuh revolusi sistem pembayaran elektronik ini, dan mengajak seluruh ASN Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kemudahan yang telah diberikan oleh Bank Indonesia ini dalam melakukan transaksi keuangan, baik yang bersifat personal maupun kelembagaan.
Pada kesempatan tersebut Andris juga menyampaikan masukan kepada pihak Bank Indonesia bahwa agar penggunaan QRIS menjadi lebih maksimal, tentunya fasilitas pendukung QRIS harus juga dioptimalkan, karena tidak semua pusat perbelanjaan, toko, gerai terutama UMKM yang ada di Negeri Junjungan ini sepenuhnya memiliki fasilitas pendukung penggunaan QRIS.
"Saat ini kita Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah melakukan digitalisasi pada jenis pendapatan daerah, meliputi pajak daerah dan retribusi daerah, selain untuk memberikan kemudahan, juga dapat kita manfaatkan sebagai salah satu media, guna merubah transaksi pendapatan dan belanja daerah, yang selama ini menggunakan cara tunai menjadi non tunai berbasis digital. Bahkan untuk pembayaran retribusi daerah, saat ini kita telah menerapkannya dengan instrumen pembayaran melalui QRIS.
Selanjutnya Andris mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di negeri ini. Karena kehadiran QRIS tidak hanya memperkuat infrastruktur pembayaran digital di Pemerintah Kabupaten Bengkalis tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kemajuan teknologi dan ekonomi digital di Indonesia.
"Kami juga berharap, ASN dapat mengedukasi kepada masyarakat untuk ikut paham lebih mendetail dengan aplikasi-aplikasi maupun implementasi langsung digitalisasi ini. Sehingga masyarakat Kabupaten Bengkalis semakin maju, mampu beradaptasi terhadap perubahan dan siap menghadapi persaingan global, agar digitalisasi kita semakin berkembang,"pungkasnya.
Terlihat hadir pada kesempatan tersebut, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Riau diwakili Manajer Fungsi Kebijakan Sistem Pembayaran Rendi Jenesa, Asisten Manajer FIKSP Rahmi Azitha, Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Ahmad Efendi serta seluruh tamu undangan terhormat lainnya.#DISKOMINFOTIK.