Pencarian

Diikuti Dengan Serius dan Antusias Peserta, Sosialisasi dan Pelatihan Penyelamatan Hewan Mamalia Resmi Ditutup

BANTAN – Sosialisasi dan pelatihan penyelamatan hewan mamalia laut yang tertangkap dan terdampar jenis lumba-lumba, pesut dan dugong resmi ditutup oleh Kepala UPT Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Wilayah II Eldy Syahputra, Kamis 8 Agustus 2024, di Gedung Serbaguna Kantor Desa Kembung Luar.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini diikuti dengan serius, kompak dan antusias para peserta, baik itu di dalam kelas maupun praktek simulasi di lapangan.

Rangkaian sosialisasi diawali dengan pengenalan jenis-jenis hewan mamalia laut, dasar hukum peraturan tentang hewan mamalia dilindungi dan dilanjutkan dengan pemaparan materi, teori dan praktek penyelamatan hewan mamalia dengan menggunakan alat peraga balon karakter jenis lumba-lumba.

Kemudian di hari kedua dilanjutkan dengan simulasi di lapangan, yang langsung diperan dari peserta pelatihan. Adapun teknisnya satu kelompok, satu orang pemeran menjadi hewan lumba-lumba yang terdampar.

Terakhir rangkaian kegiatan, peserta diberikan pemekalan tentang bagaimana cara dokumentasi, seperti mengambil foto, mengukur dan tata cara membuat laporan jenis hewan mamalia laut terdampar, yang disampaikan langsung instruktur dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang.

Dalam arahan Kepala UPT PSDKP Wilayah II Eldy Syahpura, berharap kegiatan ini terus berlanjut, guna memberikan pemahaman kepada masyakarat pesisir dalam penanganan hewan mamalia yang terdampar atau tertangkap.

Eldy juga berpesan kepada seluruh peserta pelatihan, supaya dapat memanfaatkan ilmunya selama mengikuti sosialisasi maupun praktek simulasi langsung di lapangan.

“Kami juga berharap kepada 30 peserta ini, agar menjadi contoh yang baik, serta dapat juga mensosialisaikan ilmu yang di dapat dari pelatihan kepada masyarakat luas. Hari ini Bapak/Ibu semua sudah memiliki ilmu pengetahuan baik itu tata cara penyelamatan hewan juga tentang peraturan hewan mamalia laut yang dilindungi. Jadi jangan sampai Bapak/Ibu semua menjadi pelaku perusak lingkungan maupun hewan mamalia laut. Karena konsekuensinya akan berhadapan dengan hukum,”tegas Eldy.

Sementara itu juga disampaikan Manajer Senior Ketahanan Pesisir YKAN Mariski Nirwan mengatakan, pelatihan dan sosialiasi ini sengaja dibuat metode teori ringan supaya peserta mudah memahami semua teknis yang diikuti.

“Kita sudah lihat semua tadi hasil di lapangan bahwa peserta sangat antusias, serius, semangat dan yang paling pentingnya lagi peserta bisa melakukan langkah demi langkah praktek simulasi dengan baik dan benar. Meskipun ada beberapa catatan dari instruktur BPSPL Padang, namun secara keselurahan sangat bagus. Terima kasih Bapak/Ibu semua telah mengikuti pelatihan ini begitu bahagia dan semangat,”ucap Mariski.

Selanjutnya narasumber Windi Syahrian dan Rahmad Hidayat dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, juga memberikan penilaian atau evaluasi terkait dengan simulasi penyelamatan hewan mamalia laut yang sudah dilakukan peserta.

"Alhamdulillah hasil dari simulasi sangat memuaskan yang dilakukan peserta hari ini, semoga ilmu yang dipelajari bisa membantu masyarakat pesisir jika ada hewan mamalia laut terdampar di pulau ini,"ucap Windi.

Sementara itu Sekretaris Eksekutif LSM Bahtera Melayu Khairul Saleh mengatakan,  pihaknya selalu siap mendampingi kegiatan YKAN selama kegiatannya berada di Pulau Bengkalis.

Menurut Khairul yang lebih akrab dipanggil Atah mengatakan, kegiatan dari YKAN sudah sangat membantu Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam hal menjaga, melindungi dan melestarikan ekosistem lingkungan, seperti menanam berbagai jenis mangrove di pesisir pantai Pulau Bengkalis.

“Langkah-langkah yang dilakukan Tim YKAN sangat tepat untuk menghijaukan hutan mangrove yang berada di Pulau Bengkalis, serta sebagai upaya untuk menahan lajunya abrasi,”ucap Atah.

Yang tidak kalah pentingnya lagi, ungkap Atah Khairul semua program dari YKAN ini melibatkan langsung masyarakat lokal, sehingga masyarakat tempatan merasa manfaat dengan hadirnya YKAN. Baik itu dari segi menambah pendapatan ekonomi masyarakat dan juga memotivasi masyarakat untuk peduli, merawat, menjaga, melindungi serta menanam mangrove.

“Kehadiran YKAN sangat memotivasi masyarakat yang berada di pesisir, karena masyarakat diajarkan langsung bagaimana teknik-teknik merawat, menjaga, melindungi sampai dengan menanam mangrove,”ujar Atah.

Ucapan terima kasih dan apresiasi juga disampaikan Pj. Kades Kembung Luar diwakili Sekdes Paizan, mengatakan selaku tuan rumah tentu menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan pelatihan penyelamatan hewan mamalia laut yang terdampar.

Begitu juga Camat Bantan Rafli Kurniawan turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak YKAN, telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan tentang lingkungan maupun penyelamatan hewan mamalia laut.

Apresiasi dan ucapan terima kasih juga dituturkan dari lima Pj Kades, yakni Pj. Kepala Desa Teluk Pambang, Teluk Lancar, Kembung Baru dan Desa Muntai.

Turut hadir pada acara penutupan tersebut, Fadil Nandila, YKAN Riau Partnership Coordinator, serta seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan.#DISKOMINFOTIK.

Tim Redaksi