BENGKALIS - Tim konsorsium Ekosistem Kemitraan Riau menyelenggarakan kegiatan Business Matching dan Diskusi Publik di Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau, pada hari Selasa 9 Juli 2024.
Acara yang mengangkat tema “Memperkuat Kelembagaan Vokasi dalam Mengoptimalkan Kemitraan bersama DUDI” merupakan bagian dari kegiatan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan lembaga vokasi.
Ketua Program Ekosistem Kemitraan Riau, M. Alkadri Perdana dari Politeknik Negeri Bengkalis, dalam sambutannya menyampaikan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan tim konsorsium Ekosistem Kemitraan Riau, yang melibatkan Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, dan Politeknik Kampar. “Kami telah mengawali kegiatan dengan Peluncuran Program di tingkat daerah pada hari Selasa, 17 Oktober 2023, dilanjutkan dengan FGD Eksplorasi dan Pengembangan Kolaborasi Pentahelix Berdasarkan Potensi Daerah Riau, Pemetaan Data Analisis Horizon Scanning dalam Innovation Planning Program Penguatan Ekosistem Kemitraan, Diseminasi Hasil Temuan Sementara Scenario Planning dan Road Mapping, serta penjajakan pelaksanaan untuk kegiatan Business Matching yang dilaksanakan pada hari ini,” ujar Alkadri.
Alkadri memaparkan hasil kerja tim, termasuk di antaranya potensi daerah Riau berdasarkan Analisa Future of Work, serta usulan Kerangka Roadmapping untuk Workforce Planning Provinsi Riau tahun 2024-2030. Dia juga menyoroti usulan akan perlunya menggalang kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan vokasi sebagai strategi untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan industri dan output pendidikan. “Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini juga menjadi hal yang penting, agar lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan siap kerja,” tambah Alkadri.
Business Matching: Kemudahan dalam Menjalin Kerja Sama
Salah seorang peserta kegiatan, Yannuar, S.T., M.Pd., dari SMKN 5 Dumai, mengapresiasi terlaksananya acara ini. Menurut Yannuar, acara seperti ini sangat jarang diadakan padahal ini penting karena sangat memudahkan sekolah dalam menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI). “Dengan adanya acara ini, sekolah tidak perlu lagi mendatangi masing-masing perusahaan satu per satu, sehingga menghemat biaya dan waktu. Selain itu, acara ini mempermudah sekolah dalam mendapatkan Letter of Intent (LOI) dan Memorandum of Agreement (MOA) ke depannya,” ujarnya.
Yannuar juga menambahkan bahwa di kota Dumai, perusahaan-perusahaan umumnya bergerak di bidang CPO (Crude Palm Oil) dan industri pengolahan minyak sawit. Pihaknya hadir di acara ini dengan tujuan untuk ekspansi kerja sama ke Pekanbaru. “Kami berharap dapat mempersiapkan siswa untuk bisa berkontribusi di perusahaan-perusahaan yang ada, terutama dalam bidang teknik kendaraan ringan, akuntansi, dan desain komunikasi visual,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai tantangan utama yang dihadapi SMK dalam menjalin kemitraan dengan DUDI, Yannuar menjelaskan bahwa seringkali sekolah tidak memiliki link dan kontak langsung dengan perusahaan. “Kami membutuhkan koneksi langsung untuk mengetahui apa yang ingin dikembangkan di sekolah dan apa yang bisa diberikan kepada siswa,” katanya.
Dalam hal dukungan dari DUDI, Yannuar berharap ada sinkronisasi kurikulum antara yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di industri. “Kami memerlukan masukan baik dari segi hard skill maupun soft skill, termasuk pengembangan karakter siswa,” jelasnya. Yannuar juga menekankan pentingnya keterbukaan industri dalam mendukung program vokasi di SMK. “Industri harus lebih sering membuka kegiatan job fair sehingga kami tahu apa yang dibutuhkan. Selain itu, dukungan untuk program magang baik bagi siswa maupun guru sangat diperlukan karena keterbatasan alat di sekolah,” tambahnya.
Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, serta sejumlah perusahaan seperti PT. PLN Icon Plus, PT. Sejahtera Buana Trada, PT. Agung Auto Mall, PT. United Tractor, Assist.id, PTPN, Gebu, dan PT. Nusantara Mandiri Grafika dan SMK-SMK yang berada di wilayah provinsi Riau. Sebanyak 27 Letter of Intent berhasil dijajaki dalam acara ini.
Acara ini juga dirangkai dengan Diskusi Publik yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng, M.Erg, Tim Pakar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Johny Custer, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, H. Boby Rachmat, S.STP., M.Si, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Dr. Ir. Indra Hasan, Komite Tetap Pendidikan dan Pelatihan KADIN Riau, Syarief Dayan, Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru, serta Vera Farnila, Kepala Cabang Agung Toyota Pekanbaru.