BENGKALIS - Wakil Bupati Bengkalis, Dr H Bagus Santoso mengajak generasi muda, untuk berperan aktif mengawal sekaligus mewujudkan pemilu damai.
Ajakan itu disampaikan Bagus saat berpidato dihadapan pelajar dan mahasiswa yang tengah mengikuti seminar kebangsaan. Acara yang ditaja Polres Bengkalis ini digelar di Gedung Cik Puan, Selasa 9 Januari 2024.
Wabup juga mengajak generasi muda untuk belajar dewasa dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan pilihan.
"Demokrasi adalah seni, jika dihubungkan dengan hadist nabi silahkan anda cinta, tapi sewajarnya saja, begitu juga kita benci kepada lawan, sewajarnya saja", seru Wabup.
Sejarah membuktikan, sambungnya, banyak kejadian sebelum Pemilu menjadi lawan, tapi setelah kontestasi menjadi kawan.
"Contohnya saat Pak Prabowo berkontestasi dengan Pak Jokowi, setelah Pemilu akhirnya menjadi kawan", jelas Wabup lagi.
Terakhir, Wabup mengapresiasi Polres Bengkalis sehingga terselenggaranya seminar yang berjalan sukses.
Seminar itu sendiri menghadirkan narasumber mumpuni seperti Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, Ketua KPU Bengkalis Elmiawati Safarina, Kepala Bawaslu Bengkalis, Usman dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bengkalis, Agus Sofyan.
Selaku narasumber pertama, Elmiawati Safarina menjelaskan panjang lebar mengenai tahapan dan progres Pemilu di Negeri Junjungan.
"Jumlah daftar pemilih tetap Kabupaten Bengkalis pada Pemilu 2024 adalah 453.932 yang nantinya akan menyalurkan hak pilihnya di 1.798 TPS se-Kabupaten Bengkalis", jelasnya.
Selain itu dijelaskan juga, saat ini pihak KPU Bengkalis tengah melakukan pelipatan kertas suara yang jumlahnya mencapai dua juta lebih.
Narasumber kedua, Kepala Bawaslu Bengkalis, Usman menyampaikan tugas dan fungsi seperti pengawasan terhadap tahapan penyelenggaran pemilu, menindaklanjuti temuan serta pelaksanaan tindaklanjut rekomendasi pengawas pemilu.
Sementara itu, atas nama Pemkab Bengkalis, Agus Sofyan menyebutkan suksesnya penyelenggaraan pemilu ditentukan oleh empat aktor.
Pertama, penyelenggaraan pemilihan terdiri KPU, Bawaslu dan DKPP. Harus bertindak netral dan berintegritas serta menjamin hak pilih setiap masyarakat.
Kedua, pemerintah daerah yaitu memberikan dukungan penyelenggaraan, menjamin ketersediaan anggaran dan memberikan fasilitas bagi penyelenggara, peserta dan masyarakat.
Ketiga, peserta pemilihan. Partai politik, caleg dan paslon hendaknya mengikuti proses pemilihan dengan baik, siap menang dan siap kalah serta menjauhi politik uang, black campaign dan kecurangan lainnya.
Keempat, masyarakat. Menjadi aktor utama terwujudnya pemilihan yang bebas dari politik uang serta mendorong terciptaya suasan pemilu yang kondusif, aman, damai, tertib dan lancar.
Narasumber terakhir, Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro secara detil menguraikan berbagai kesiapan pengamanan mulai sebelum, sedang dan pasca pemilu.
Seperti ploting personil berdasarkan pola pengamanan TPS, dibagi berdasarkan kurang rawan, rawan, sangat rawan dan khusus.
Tidak itu saja Polres Bengkalis juga telah menyiapkan posko dan sistem pelaporan secara digital. Serta mengintegrasikan CCTV obyek pengamanan meliputi katnor KPU, kantor Bawaslu, gudang logistik dan TPS.
"Semua sudah kita rencakan dengan baik. Sebab dengan kita merencanakan artinya kita sedang merencakan keberhasilan," ujarnya. #DISKOMINFOTIK