BANTAN, BENKALIS - Enam kelompok restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang bimbingan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) telah berhasil melakukan penanaman mangrove dengan metode rumpun berjarak. Salah satu strategi restorasi mangrove dalam Program MERA ini telah dipersiapkan dan dimulai sejak Februari – Desember 2023.
Setidaknya ada 78 rumpun berjarak yang berhasil dibuat oleh Tim YKAN bersama kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang. Seluruh rumpun berjarak tersebut telah ditanami bibit mangrove umur 3 bulan yang tumbuh dengan baik.
Rumpun berjarak ini tersebar pada area seluas 11,76 ha di bibir pantai Desa Teluk Pambang. Rumpun berjarak ini berbentuk persegi panjang dengan bambu-bambu yang dipasang berjejer dan dilapisi jaring. Satu rumpun berjarak berukuran 6 x 25,5 meter dan dapat menampung hingga 550 bibit mangrove.
Dengan bentuk formasi zig-zag, penggunaan metode rumpun berjarak ini terlihat sangat efektif meredam hempasan ombak sehingga bibit mangrove tidak mudah hanyut digurus air pasang dan terjangan ombak.
Pada hari kedua kegiatan monitoring dan evaluasi restorasi Program MERA Kamis 7 Desember 2023, Tim YKAN melakukan observasi hasil kegiatan di pesisir pantai Desa Teluk Pambang dengan mengunakan pompong kecil. Perjalanan menuju ke lokasi rumpun berjarak ini harus melewati Sungai Kembung.
Tim YKAN bersama kelompok restorasi mangrove desa terlihat bersemangat. Meskipun perjalanan menuju ke lokasi rumpun berjarak begitu menantang, namun tidak mengurangi semangat Tim Monitoring dan Evaluasi. Untuk Indonesia Lestari.
Tidak mau kalah, kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang bersama Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kelompok Pengelola Hutan (KPH) Bengkalis Pulau dan Tim Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Bengkalis juga ikut bersemangat menjajaki pantai.
"Alhamdulillah hari ini saya bersama Tim YKAN bisa melihat langsung hasil penanaman mangrove dengan mengunakan metode patok rumpun. Saya lihat metode ini cukup efektif dalam membudidayakan bibit mangrove yang berhadapan langsung dengan lautan lepas. Dengan menggunakan berbentuk pagar atau patok rumpun ini, bisa menjaga pertumbuhan bibit dengan baik. Meskipun ada yang mati atau tergurus air namun hanya sedikit," ujar Coastal Resilience Senior Manager YKAN Mariski Nirwan saat melakukan monev restorasi mangrove, Kamis 7 Desember 2023, di pesisir pantai Desa Teluk Pambang.
Mariski juga berharap kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang ini terus semangat dan aktif memantau perkembangan bibit mangrove yang di patok rumpun tersebut.
"Kita sangat berharap metode patok rumpun benar-benar berhasil seratus persen, kita juga berharap kedepannya penanaman metode dengan patok rumpun ini bisa dikembangkan lebih luas lagi di desa-desa yang lain di Kabupaten Bengkalis. Karena ini juga merupakan salah satu aksi yang efektif untuk mencegah lajunya abrasi"tutur Mariski.
Sementara itu salah satu dari Kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang Samsul Bahri menyampaikan apresiasi dan serta merasa bangga kepada Tim YKAN dari Jakarta ini turun langsung ke lokasi patok rumpun ini.
"Alhamdulillah dengan turunnya langsung Tim YKAN, dalam rangka monitoring dan evaluasi hari ini, menambah semangat kami dan yakin bahwa penanaman bibit mangrove dengan metode patok rumpun akan terwujud dengan baik. Kita juga meminta dan berharap Tim YKAN ini terus memantau kami disini, supaya program Mera ini terlaksana sesuai dengan harapan kita bersama,"ujar kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang.
Salah satu target program ini adalah restorasi mangrove seluas 100 ha dengan berbagai metode, mulai dari pemasangan patok bambu, perangkap sedimen, perbaikan hidrologi, hingga pengendalian gulma. Metode tersebut didasari oleh pendekatan Solusi Berbasis Alam dengan tujuan agar hutan mangrove dapat melakukan regenerasi secara alami. Kegiatan yang didukung oleh HSBC ini berlangsung kurun waktu 3 tahun (November 2021 – Oktober 2024).
Ikut mendampingi monitoring dan evaluasi dari Tim YKAN, UPT KPH Bengkalis Pulau Misbah, Fadil Nandila, YKAN Riau Partnership Coordinator dan para kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang.#DISKOMINFOTIK.