BANTAN - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke-IV restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang. Kegiatan monev ini diawali dengan presentasi dari enam kelompok restorasi mangrove bimbingan Tim YKAN di Desa Teluk Pambang, Rabu 6 Desember 2023, di Aula Kantor Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Desa Teluk Pambang adalah sebuah desa di Pulau Bengkalis yang memiliki hutan mangrove seluas 950 ha.
Kegiatan monev ini bertujuan untuk memantau kemajuan progres restorasi mangrove dalam Program MERA. Salah satu target program ini adalah restorasi mangrove seluas 100 ha dengan berbagai metode, mulai dari pemasangan patok bambu, perangkap sedimen, perbaikan hidrologi, hingga pengendalian gulma. Metode tersebut didasari oleh pendekatan Solusi Berbasis Alam dengan tujuan agar hutan mangrove dapat melakukan regenerasi secara alami. Kegiatan yang didukung oleh HSBC ini berlangsung kurun waktu 3 tahun (November 2021 – Oktober 2024).
Diawali sambutan Coastal Resilience Senior Manager YKAN Mariski Nirwan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Teluk Pambang dan UPT KPH Provinsi Riau sudah mendukung penuh serta menyambut baik atas kegiatan restorasi mangrove yang telah berjalan selama 10 bulan ini, (Maret – Desember 2023).
"Hari kita ingin lihat dan dengarkan langsung persentasi dari masing-masing kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang yang telah dilakukan beberapa bulan lalu, kita ingin tahu apakah metode dari YKAN ini berhasil dalam membantu dalam upaya pemulihan alam yakni restorasi mangrove,"tuturnya.
Selanjutnya ia diucapkan terima kasih juga kepada 7 kelompok restorasi mangrove yang ada di Desa Teluk Pambang, karena telah komitmen, konsisten dan bersungguh-sungguh melakukan program restorasi mangrove di masing-masing kelompoknya.
"Jika saya lihat dari presentasi masing-masing kelompok mangrove ini, nilainya cukup baik, saya berharap kegiatan restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang ini terus ditingkatkan dan di kembangkan lagi lebih luas. Supaya program Mera ini benar-benar berhasil dalam membantu memulihkan kelestarian alam terutama mangrove,"ucapnya.
Lebih lanjut ia katakan, kerjasama dan kolaborasi yang telah dibangun secara baik dari masing-masing kelompok restorasi mangrove ini, diharapkan dapat terus di kembangkan lagi, sehingga keinginan untuk menjadikan restorasi mangrove di Desa Teluk Pambang ini dapat terwujud dengan lancar.
Jelas Mariski, kunci keberhasilan pemulihan dan pengelolaan mangrove berkelanjutan adalah adanya aksi kolaboratif yang didukung perencanaan yang baik.
"Kami dari pihak YKAN tentu berharap penuh kepada 7 kelompok restorasi mangrove yang telah kami bimbing ini, supaya dapat menjalankan amanah ini dengan baik serta dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya terkait dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungan di Desa Teluk Pambang ini,"pungkasnya.
Sementara itu Sekdes Desa Teluk Pambang Marhadi mengatakan, kelompok restorasi mangrove bimbingan dari Tim Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) sangat membantu sekali desa ini, dalam upaya pencegahan lajunya abrasi dan pelestarian alam.
"Atas nama Pemerintah Desa Teluk Pambang dan masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Tim YKAN, selanjutnya kami juga menyambut baik atas terlaksananya kegiatan restorasi mangrove di daerah ini. Semoga melalui program restorasi mangrove ini akan berdampak pada pundi-pundi perekonomian masyarakat kami disini,"ujarnya.
Ia juga berharap melalui kegiatan restorasi mangrove yang dilakukan YKAN bersama 7 kelompok ini, akan memberikan manfaat besar bagi daerah ini. Sehingga Desa Teluk Pambang akan menjadi contoh bagi daerah yang lain.
"Dimana 7 kelompok restorasi mangrove dibawah bimbingan dari YKAN dan Mera ini telah melakukan banyak hal dalam upaya melakukan pelestarian lingkungan hidup, baik itu di laut maupun di daratan untuk daerah ini,"ucap Sekdes.
Sementara itu Kepala UTP KPH Bengkalis Pulau, diwakili Kasi Perlindungan KDAE Pemberdayaan Masyarakat Misbah menyampaikan apresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan YKAN bersama kelompok masyarakat yakni terkait dengan restorasi mangrove.
"Semua yang dilakukan dengan baik serta bermanfaat untuk alam dan masyarakat pasti kita dukung dan kita monitoring dan awasi,"ucap Mibah.
Pada kesempatan itu juga masing-masing dari kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang berharap kepada Tim YKAN untuk terus membimbing dan menjalankan program Mera ini.
Menurut mereka kehadiran Tim YKAN ini sangat memotivasi dan membantu sekali dalam hal melestarikan alam. Banyak hal yang mereka dapatkan bimbingan dari Tim YKAN ini seperti berbagai macam ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara mencintai, pelestarian dan peduli terhadap lingkungan.
Tidak hanya itu mereka juga menganggap metode yang dilakukan YKAN sangat baik dan berhasil 80 persen, dimana tata cara penanaman mangrove dengan mengunakan patok rumpun ini cukup efektif.
Untuk itu mereka terus melakukan patroli dan pengawasan dan monitoring, seperti patroli laut, oknum penebangan liar, mengukur tutupan lahan dan panglong arang dan juga pemasangan papan larangan di beberapa titik lokasi kawasan mangrove.
Usai ishoma, Tim YKAN bersama 7 Kelompok Restorasi Mangrove Teluk Pambang melanjutkan peninjauan langsung kelapangan terkait kegiatan pemulihan ekosistem mangrove tahun 2023 tepatnya di blok TP-4.1 dengan luas lahan 12,10 ha Desa Teluk Pambang.
Kegiatan restorasi tersebut memiliki metode namanya penunjang suksesi, guna memperbaiki hidrologi dan penyiangan area tumbuh yang dilakukan kelompok restorasi mangrove dibimbing langsung Tim YKAN. Dengan harapan perbaikan hidrologi ini bisa membantu kembali pertumbuhan ekosistem mangrove secara alami.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Fadil Nandila, YKAN Riau Partnership Coordinator, Ketua BPD Teluk Pambang, Ketua Kelompok Restorasi Mangrove Teluk Pambang, sejumlah Tim YKAN dan para kelompok restorasi mangrove Desa Teluk Pambang.#DISKOMINFOTIK.