BENGKALIS - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis bersama Dekranasda melakukan kaji banding ke Dekranasda Bukittinggi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas atau capacity building guna meningkatkan dan mengembangkan produk kerajinan masyarakat.
Kunjungan ke Dekranasda ini dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Bengkalis Hj. Siti Aisyah. Turut mendampingi Wakil Ketua Ira Vendriyani, Sekretaris Alfakhrurrazy, Bendahara Asmalia Rayni Santi dan beberapa pengurus lainnya.
Siti Aisyah dan rombongan tiba di Kantor Dekranasda Bukittinggi, Jumat siang 22 September 2023, dan diterima langsung Ketua Dekranasda Bukittinggi, Fiona Agyta didampingi Wakil Ketua Eva Martias dan beberapa pengurus serta perajin tempatan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di lantai II, Fiona Agyta menyampaikan apresiasi atas kunjungan Dekranasda Bengkalis dan rombongan. Ia berharap kunjungan ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan serta manfaat bagi kedua belah pihak.
"Apa yang bagus di sini bisa dibawa ke Bengkalis, begitupun sebaliknya apa yang bagus di Bengkalis bisa kami terapkan di sini," ujar isteri walikota Bukittinggi tersebut.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dekranasda Bengkalis Hj Siti Aisyah. Dalam sambutan singkatnya, istri dari Wakil Bupati Bengkalis ini menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat dari Dekranasda Bukittinggi.
Dikatakan, Bukittinggi memang sudah cukup terkenal tidak hanya industri kerajinan melainkan juga produk makanan. Tentu saja, ia berharap dari kunjungan ini banyak informasi yang bisa digali dan bermanfaat untuk mengembangkan berbagai produk kerajinan di Kabupaten Bengkalis.
Pertemuan yang berlangsung cukup hangat ini berlanjut dengan diskusi. Beberapa pengurus Dekranasda menyempatkan diri bertanya beberapa hal tentang program pengembangan usaha kerajinan di Bukittinggi. Alfakhrurrazy misalnya, menanyakan tentang kiat-kiat pembinaan dan bagaimana upaya mendapatkan bantuan untuk pengembangan SDM dan lain-lain.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Ketua Dekranasda Bukittinggi, Eva Martias mengatakan pihaknya bermitra dengan beberapa instansi seperti Disdagperin, Diskop, Dinas Pelayanan Terpadu dan lain-lain. Masing-masing instansi membuat program sesuai dengan tupoksinya dalam melakukan pembinaan terhadap usaha kerajinan.
Fiona Agyta menambahkan, ketika dirinya dilantik menjadi ketua Dekranasda, usaha kerajinan di Bukittinggi memang sudah cukup berkembang. "Sebagian besar mereka sudah mandiri, tidak menggantungkan usahanya lagi pada Pemerintah. Paling kami beri pelatihan dari pokir, Dinas maupun DAK," katanya.
Bagi yang membutuhkan penambahan modal usaha misalnya, Fiona menjelaskan Pemko Bukittinggi membuat program tabungan Utsman. Program ini berbentuk bantuan keuangan tanpa agunan dan juga tanpa bunga. "Sebetulnya ada bunga, tapi yang bayar Pemko," katanya.
Dalam kesempatan itu, Dekranasda Bengkalis juga mendapat penjelasan bagaimana usaha kerajinan di Bukittinggi sudah diperkenalkan dengan digital marketing. Wahyu Bestari, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bukit Tinggi menyampaikan, kalau pelatihan marketing digital ini rutin dilaksanakan dengan beberapa kali angkatan.
Tidak hanya itu, menghadapi era digitalisasi berusaha, mereka juga memfasilitasi UMKM masuk ke e-katalog supaya mereka bisa berjualan di e-katalag. "Instansi pemerintah wajib belanja di UMKM melalui e-katalog sekian persen," ujarnya.
Pertemuan kedua belah pihak diakhiri dengan saling membagikan cenderamata. Siti Aisyah dan rombongan juga memyempatkan diri melihat-lihat berbagai produk kerajinan yang dipajang di Kantor Dekranasda Bukittinggi. Serta melihat langsung bagaimana proses pembuatan tenun kerancang Bukittinggi yang cukup terkenal. Kemudian proses pembuatan bordir dengan menggunakan teknologi komputer. Sebelum itu, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi sentra kerajinan perak di Koto Gadang.