BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023. Ini merupakan upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya Karhutla.
Penetapan ini disampaikan Bupati Bengkalis melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla di ruang rapat Hang Jebat, Kantor Bupati Bengkalis, Senin, 13 Februari 2023.
Rakor ini juga diikuti Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto, Kabag Ops Polres Bengkalis, Kalaksa BPBD Hadi Prasetyo, Kepala UPT KPH Bengkalis Pulau M Fadli dan berbagai unsur terkait.
Asisten I Andris Wasono mengatakan, bulan Januari ke Februari telah terjadi 7 kejadian Karhutla di Kecamatan Mandau, Kecamatan Bandar Laksamana dan Kecamatan Bathin Solapan. Hal itu yang menjadi pertimbangan ditetapkannya status Siaga Darurat Karhutla.
"Kita akan tetapkan siaga darurat, kita harus bersiaga, harus mempersiapkan peralatan dan personil yang ada. Karena kita harus mempersiapkan sedini mungkin tanpa harus menunggu darurat," ungkap Andris.
Berdasarkan prakiraan BMKG, lanjutnya, ada perubahan cuaca dari hujan menjadi kemarau terhitung sejak Februari sampai pertengahan September, ditambah beberapa wilayah sudah muncul titik panas. Untuk itu sangat perlu kesiapsiagaan.
"Kondisi tersebut menjadi sangat menghawatirkan terjadinya kebakaran. Apalagi masyarakat kita ada yang masih membuka lahan dengan cara dibakar. Untuk itu saya minta masing-masing Camat menginformasikan kepada jajarannya untuk memberikan pemahaman kepada warga agar tidak membuka lahan dengan membakar," tegas Andris.
Bersama Kapolres Bengkalis, Dandim 0303/Bengkalis, Letkol Inf Endik Yunia Hermanto sangat sepakat dan mendukung penetapan status Siaga Darurat Karhutla, sebab upaya pencegahan lebih diutamakan daripada penanganan.
"Sudah kita tetapkan saja status Siaga Darurat Karhutla. Kalau kita tidak siapkan dari sekarang, nanti begitu ada kejadian baru kita bingung, siapa berbuat apa," ucap Dandim Letkol Inf Endik.
Untuk mencegah dan menangani Karhutla, Dandim juga mengajak semua stakeholder untuk bahu membahu saling bersinergi.
"Kita harus bersinergi, tidak bisa satu instansi bergerak sendiri untuk mengatasi Karhutla. Jangan ada ego sektoral, tidak ada yang lebih penting melainkan kerja bersama, sama-sama bekerja," tegasnya.#DISKOMINFOTIK.