BALI - Bupati Bengkalis Kasmarni menghadiri Business Matching tahap IV di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Denpasar Bali Kamis, 6 Oktober 2022 dalam rangka membahas percepatan realisasi belanja produk dalam negeri oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Acara tersebut diawali dengan penayangan kebijakan belanja barang/jasa pemerintah untuk produk dalam negeri dan video implementasi belanja PDN Polri, dilanjutkan sambutan Kepala Polisian Negara Republik Indonesia sebagai penyelenggara dan Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"Per 5 Oktober 2022, realisasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan BUMN mecapai Rp48 triliun atau 50,9 persen dari komitmen 950,33 triliun," papar Luhut.
Lanjut Menko Luhut, progres realisasi belanja produk dalam negeri yang telah terealisasi di Pemda sebesar Rp144,09 triliun, namun yang belum terealisasi Rp161,95 triliun.
Oleh karena itu, dukungan 34 Provinsi termasuk seluruh Bupati di Indonesia sangat dibutuhkan guna percepatan realisasi belanja produk dalam negeri.Dalam acara yang dihadiri 761 orang peserta itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan trobosan dari Kementerian Perindustrian untuk mempercepat realisasi belanja produk dalam negeri.
"Trobosan yang kami lakukan antara lain memperbanyak asesor dan lembaga verifikasi, menyederhanakan sertifikasi TKDN untuk Industri Kecil dan pemuatan data suplai produk dalam negeri," ucapnya.
Sementara itu Bupati Kasmarni usai mengikuti acara tersebut dengan tegasnya menyatakan dukungan dan siap menjalankan amanat tersebut.
"Belanja Produk Dalam Negeri dibutuhkan untuk menjaga perekonomian menghadapi resesi, sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan meningkatkan ekonomi di daerah," ujarnya.
Bupati Kasmarni menyebut, selain pemerintah mewajibkan belanja produk lokal, dirinya tak menampik bahwa produk serta kerajinan lokal juga mampu bersaing."Kita masih punya kesempatan dengan mengelorakan lagi geliat ekonomi di daerah, salah satunya dengan bangga produk lokal, bangga menggunakan produk lokal dan bangga memperkenalkan produk lokal itu sendiri," ulasnya
Seperti di Negeri Junjungan, Bupati perempuan pertama di Riau ini mencontohkan kerajinan batik dan tenun yang tengah dilirik berbagai investor.
"Tak dipungkiri, masyarakat kita juga memiliki kekayaan akan kreatifitas, yakni dengan menghasilkan batik dan tenun yang mampu dilirik investor. Baru-baru ini saja insvestor dari Singapura minat investasi batik di Bengkalis tepatnya di desa Teluk Latak," ucapnya dengan bangga.
Selain itu, upaya lain yang bakal dilakukan yakni segera membentuk tim Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta langkah-langkah yang harus dilakukan, serta optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri dengan mengalokasikan APBD untuk belanja produk dalam negeri khususnya produk lokal Kabupaten Bengkalis.
"Mengangkat produk UMKM dalam negeri melalui digitalisasi ataupun melalui sistem e-katalog, saya pikir sangat baik sekali, sebagai langkah bersama kita membuat bangsa ini semakin besar melalui P3DN," tutup Kasmarni.
Selain Kepala Dinas Kominfotik Hendrik Dwi Yatmoko, turut hadir mendampingi Bupati Kasmarni Kepala Bagian (Kabag) Prokopim Setda Syafrizal dan Kabag Umum Kevin Rafizariandi. #DISKOMINFOTIK