Pencarian

Baru 2 Bulan Diresmikan Bupati Kasmarni, Pesantren ini Luncurkan Program SATUDE

BENGKALIS - Baru sekitar 2 bulan diresmikan Bupati Bengkalis, Kasmarni, Pondok Pesantren Sholawat (Popshol) Ãl  Burdah Baa Khaalish, melakukan kegiatan Santri Turun Desa atau disingkat SATUDE.

Tidak hanya santri Popshol, mahasiswa STAIN Bengkalis juga dilibatkan turun ke desa mendampingi para santri dalam untuk berkecimpung secara dekat di tengah masyarakat.

“Program SATUDE ini adalah untuk mengukur, melihat dan mempelajari serta mengamati bagaimana kemampuan santri yang sudah belajar di Popshol Ãl Burdah ini selama kurang lebih 2 bulan bahkan ada yang baru 1 minggu dan ada juga yang baru 2 hari masuk di Popshol ini,” ujar Pimpinan Popshol Ãl Burdah Baa Khaalish ketika akan melepas keberangkatan para santri, Jumat siang, 17 September 2021.

Pelepasan santri, pendamping dan pengawas yang ditunjuk selama kegiatan ini berlangsung sejak Jum’at hingga Sabtu alias dua hari satu malam, dilangsungkan di halaman Popshol Ãl Burdah Baa Khaalish, Jalan Bantan, Gg. Melati, Desa Senggoro.

Hadir dalam acara apel pelepasan itu, Ketua MUI Bengkalis, Buya H Amrizal, Ketua DPH LAMR Bengkalis, H Sofyan Said, Pimpinan Ponpes Madani Nusantara Bengkalis, Kiyai Suyendri, yang mereka juga merupakan diantara majelis pertimbangan Popshol ini. Juga turut hadri Kepala Desa Senggoro H Basrah

Dikesempatan itu, Buya H Amrizal menyebutkan para santri yang sudah dibekali ilmu di Popshol diharapkan mampu menjadi motivasi anak-anak di kampung-kampung untuk gemar mengaji dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik dan memberikan suasana baik untuk kampung-kampung dan para santri semakin giat dalam belajar kedepannya," ucap Ketua MUI ini.

Sebagai informasi, Program SATUDE tahap awal ini diarahkan ke 15 tempat atau desa. 9 desa di Kecamatan Bengkalis, 4 desa di Kecamatan Bantan, 1 Kabupaten Siak dan 1 desa di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Santri yang terjun dan menyebar ke 15 lokasi ini sebanyak 35 orang dan Mahasiswa STAIN sebagai pendamping berjumlah 25 orang. Yang akan bertatap muka dengan anak-anak di desa untuk memperkenalkan metode Bisa Mengeja Hijaiyah disingkat dengan BIJAHI dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya dinamakan Sholawat Kamal.

Diakhir kegiatan pelepasan itu, para santri dan pendamping serta pengawas bersalaman meminta doa restu dari para tokoh yang hadir, guru-guru dan orang tua yang hadir.

Tim Redaksi