BENGKALIS – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Herman Mahmud, bersama masyarakat Dusun Papal, Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan menanam mangrove di pesisir pantai. Langkah ini sebagai upaya mendukung upaya menuju Riau Hijau.
“Pada hari ini bapak Gubernur titip salam kepada masyarakat Dusun Papal, Desa Teluk Papal. Intinya Pemerintah Provinsi Riau mendukung dan memberikan apresiasi atas kerja keras bapak dan ibu yang terus menjaga pantainya,” ungkap Herman Mahmud saat penanaman mangrove di Pantai Papal, Sabtu 28 Agustus 2021
Sebagaimana diketahui Sabtu pagi masyarakat Dusun Papal, Desa Teluk Papal, khususnya yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir (KMKLP) Desa Teluk Papal bersama Kepala DKP Provinsi Riau melaksanakan aksi penamaman mangrove di sepanjang pantai Papal.
Aksi penanaman mangrove ini merupakan binaan dari DKP Provinsi Riau, sebagai upaya menanggulangi dan mencegah abrasi untuk menyelamatkan bibir pantai di Pulau Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bantan.
Lebih lanjut Herman Mahmud menegaskan, masyarakat pesisir di Provinsi Riau pantai terutama yang berhadap Selat Malaka, menghadapi ancamanan abrasi. Setiap tahun, lahan perkebunan dan tempat terus berkurang, tergerus oleh hantaman gelombang air laut. Untuk itu, dampak abrasi merugikan dari aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan bahkan menyangkut kedaulatan negara.
Disadari, kata mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis ini, upaya penanggulangan abrasi, membutuhkan anggaran yang cukup besar, sehingga harus melibatkan seluruh elemen baik itu pemerintah provinsi maupun pusat.
“Alhamdulillah hari ini kita bersama KMKLP Desa Teluk Papal melaksanakan penanaman mangrove sebagai salah satu tugas kami di DPK Provinsi Riau,” ungkap Herman Mahmud.
Herman menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu misi Gubernur Riau menuju Riau hijau dan DKP sangat mendukung misi Riau Hijau tersebut. Kegiatan ini juga merupakan satunya upaya mengatasi abrasi di Pulau Bengkalis, khususnya di Desa Teluk Papal yang merupakan wilayah pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Program ini bukan hanya mencegah terjadinya abrasi dan penyelamatan ekosistem lingkungan serta melestarikan pantai di wilayah, tatapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ia juga berharap nantinya kelompok dapat menjaga mangrove yang sudah ditanam walau program ini sudah selesai. “Menjaga mangrove yang sudah ditanam sama artinya menjaga kampung kita,” pesan Herman kepada kelompok dan kepala desa.
Herman menambahkan, Gubernur Riau sangat atusias mengatasi persoalan abrasi pantai ini dan sudah sekian kali melakukan rapat koordinasi dengan Menko Maritim guna mengatasi abrasi di Pulau Bengkalis, Rangsang dan Rupat.
“Mudah-mudahan usaha dia dapat membuahkan hasil. Mari kita jaga mangrove ini dengan baik karena ini milik kita bersama dan tolong jangan sampai dirusak,” pesannya.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Bidang Herimufty, Kepala UPT PSDKP Riau Tarman berserta rombongan, Kepala Desa Teluk Papal Lakuning Ratno, Ketua BPD Teluk Papal diwakili Suyoto, Kepala Dusun Muhri, Ketua Kelompok Ponimen beserta anggota.
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Papal Lakuning Ratno, mengatakan wilayah desanya berada di pesisir pantai yang berhadapan dengan Selat Malaka. Masyarakat menghadapi persoalan abrasi yang mengikis daratannya, yang berkurang hampir 100 meter per tahun.
Sebagai contoh Dusun Teluk Papal ini, dari bibir pantai mengarah ke pantai, dulu sepanjang 1 kilometer merupakan kawasan pemukiman, perkebunan dan persawahan masyarakat. Namun saat ini yang ada bentangan pasir putih, dan tunggul atau bekas batang kelapa.
Pada kesempatan itu, Lakuning Ratno juga memberikan apresiasi kepada Poinimen dan kawan-kawan yang secara konsisten menjaga pantai dengan melakukan penanaman mangrove.
Ketua kelompok KMKLP Desa Teluk Papal, Ponimen mengucapkan terimakasih kepada DKP Provinsi Riau yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan menanam mangrove untuk menahan abrasi pantai di Desa Teluk Papal. KMKLP Desa Teluk Papal ini sudah ada sejak 2008.
“Semenjak 13 tahun lalu, tepatnya mulai tahun 2008, kami sudah memanam mangrove. Untuk itu kami berupaya menjaga dan merawat pohon mangrove yang ditanam ini, agar tumbuh besar sehingga bisa menahan terjangan ombak Selat Malaka sehingga dapat menyelamatkan kampung,” ujar Ponimen
Lebih lanjut kata Ponimen, agar pohon mangrove yang tanam tumbuh besar, pihaknya akan memantau, sehingga kelak dapat bermaanfaat untuk kemaslahatan dan keselamatan kampung dari ancaman abrasi. #DISKOMINFOTIK