BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni menerima audiensi Pimpinan Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau, Selasa, 24 Agustus 2021, di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis.
Audiensi lebih dahulu dilakukan dengan pimpinan PCR. Mereka memperkenalkan kampus PCR kepada Bupati Kasmarni sekaligus menjajaki kemungkinan kerjasama antara PCR dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
"Kami bermaksud menginformasikan PCR dan kemunginan kolaborasi dengan Pemkab Bengkalis," ungkap Direktur PCR, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan.
Ia menyebut, kelebihan PCR dengan perguruan tinggi lain yakni akreditasi dan disiplin yang diterapkan. Sejak tahun 2012 PCR sudah mengembangkan sistem digital guna menjawab keterbatasan SDM dan pembiayaan.
"Kita dapat membaca dan menangkap apa yang tadi disampaikan. saya besar dilingkungan Rumbai, karena itu saya tau betul PCR sangat disiplin," kata Kasmarni.
Kasmarni mengatakan, dalam pelaksanan pemerintahan, suka tidak suka atau mau tak mau kondisi saat ini mengharuskan belajar mengembangkan wilayah dengan sistem digital.
"Kami menyadari Bengkalis masih kurang dengan hal itu, karena itu kami siap berkomunikasi, berkolaborasi, bersinergi dan saling berdiskusi banyak hal khususnya terkait pemanfaatan teknologi," terangnya
Kemudian audiensi dan silaturahmi dilanjutkan dengan Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau, Dr. H. Zulkifli mengungkapkan, kedatangannya bersama rombongan untuk menyampaikan dua hal, yakni, MoU mahasiswa magang dan usulan dibuatnya icon Bengkalis di kampus UIN.
"Yang ingin kami sampaikan soal kerjasama dengan Pemkab Bengkalis terkait penerimaan mahasiswa kami untuk magang di Pemkab Bengkalis. Kemudian mahasiswa kami banyak dari Bengkalis, luas UIN 100 hektar, ingin rasanya menampilkan wajah Bengkalis di kampus kami, apakah itu dibuat gedung khusus dengan penamaan Bengkalis atau yang lainnya," ungkap Dekan.
Menanggapi hal itu, Bupati Kasmarni mengatakan, akan banyak hal yang bisa dilakukan jika diikat dengan perjanjian kerja sama.
"Kami siap membuka diri dan kerjasama demi kepentingan anak-anak kita, jika sudah terjalin kesepatakan, kami berikan peluang PD kami untuk menangkap sinyal yang bapak sampaikan tadi. Intinya kami siap bekerjasama dalam hal apa saja selama itu tidak bertentangan dengan aturan," terang Kasmarni.
Menurut Kasmarni tanpa adanya kerjasama dengan perguruan tinggi maka akan sulit untuk membangun daerah.#DISKOMINFOTIK